Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Bersiap Melemah di Tengah Ketidakpastian Kebijakan AS

News
27 March 2025 06:40

Bursa asia (Dok Bloomberg)
Bursa asia (Dok Bloomberg)

Matthew Burgess - Bloomberg News

Bloomberg, Bursa saham Asia diperkirakan kembali mengalami tekanan pada Kamis (27/03/2025), seiring dengan menurunnya minat risiko di tengah ketidakpastian yang semakin meningkat terkait kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.

Saham berjangka di Australia, Jepang, dan Hong Kong menunjukkan potensi pelemahan di awal perdagangan. Saham berjangka AS juga turun dalam sesi perdagangan Asia setelah indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq 100 anjlok pada Rabu (26/03/2025), mencatat penurunan terbesar dalam dua pekan terakhir. Sementara itu, indeks saham perusahaan China yang terdaftar di AS justru mengalami kenaikan. Dolar AS memperpanjang penguatannya dari sesi perdagangan sebelumnya.

Trump menandatangani perintah yang menetapkan tarif 25% untuk semua mobil yang tidak diproduksi di AS, efektif mulai 2 April. Namun, ia menyatakan bahwa tarif balasan yang akan diumumkan pekan depan akan "sangat lunak." Selain itu, China kemungkinan akan mendapatkan pengurangan tarif sebagai bagian dari kesepakatan penjualan platform media sosial TikTok milik ByteDance Ltd kepada perusahaan AS, tambah Trump.

Ketidakpastian yang terus berubah terkait sanksi perdagangan AS terhadap sekutu maupun lawan politiknya menambah kekhawatiran di pasar. Investor terus berupaya menilai dampaknya terhadap perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi. Di Asia, kondisi ini diperkirakan akan kembali memicu aksi jual di pasar saham secara lebih luas, meskipun saham teknologi China berpotensi mendapatkan keuntungan dari rotasi keluar saham teknologi raksasa AS.