Logo Bloomberg Technoz

Saham yang dibeli kembali diperkirakan mencapai maksimum 10% dari modal yang ditempatkan, sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT) Nomor 40 Tahun 2007.

Menurut keterbukaan informasi, keputusan buyback ini didorong oleh tekanan pasar yang meningkat sejak akhir 2024, terutama akibat sentimen global seperti hasil pemilu AS, kebijakan suku bunga The Fed, depresiasi rupiah, serta fluktuasi likuiditas di pasar keuangan.

Selain buyback, RUPST menyetujui penggunaan laba bersih perseroan 2024 sebesar Rp21,46 triliun, di mana  65% dari laba bersih tersebut senilai Rp13,95 triliun atau Rp374/saham akan dibayarkan secara proporsional sebagai dividen tunai. 35% lainnya dari laba atau senilai Rp7,5 triliun akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk pengembangan usaha berkelanjutan BNI Group ke depan. Perseroan akan menyetorkan Rp8,37 triliun sebagai dividen bagian negara. 


RUPST sudah menyetujui perombakan komisaris dan direksi BNI, di antaranya: 


Dewan Komisaris Setelah RUPS Tahunan 2025:

Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen: Omar Sjawaldy Anwar

Wakil Komisaris Utama: Tedi Bharata

Komisaris: Suminto

Komisaris: Donny Hutabarat

Komisaris Independen: Vera Febyanthy

Komisaris Independen: Didik Junaidi Rachbini

Dewan Direksi pasca keputusan RUPS Tahunan 2025:

Direktur Utama: Putrama Wahju Setyawan

Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar

Direktur Finance & Strategy: Hussein Paolo Kartadjoemena

Direktur Commercial Banking: Muhammad Iqbal

Direktur Corporate Banking: Agung Prabowo

Direktur Risk Management: David Pirzada

Direktur Treasury & International Banking: Abu Santosa Sudrajat

Direktur Network & Retail Funding: Rian Kaslan

Direktur Kelembagaan: Eko Setyo Nugroho

Direktur Consumer Banking: Corina Leyla Karnalies

Direktur Human Capital & Compliance: Munadi Herlambang

Direktur Information Technology: Toto Prasetio

Direktur Operations: Ronny Venir

(wep)

No more pages