Logo Bloomberg Technoz

Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga ikut menguat dan menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 34,12 poin atau menguat 4,9% ke posisi 731,1.

Bursa Saham Asia lainnya turut menguat yang dipimpin oleh IHSG (Indonesia), KOSPI (Korea Selatan), NIKKEI 225 (Tokyo), Hang Seng (Hong Kong), TOPIX (Jepang), SETI (Thailand), Shenzhen Comp. (China), KLCI (Malaysia), Straits Times (Singapura), dan PSEI (Filipina), yang berhasil menguat masing-masing mencapai 3,8%, 1,08%, 0,65%, 0,6%, 0,55%, 0,46%, 0,39%, 0,29%, 0,23%, dan 0,1%.

Di sisi berseberangan, SENSEX (India), Ho Chi Minh Stock Index (Vietnam), CSI 300 (China), TW Weighted Index (Taiwan), dan Shanghai Composite (China) yang tertekan dan drop dengan masing-masing 0,93%, 0,44%, 0,33%, 0,06%, dan 0,04%.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari dalam negeri. Pembagian dividen jumbo dari empat saham bank besar RI dengan yield dividen yang menarik jadi katalis positif di pasar keuangan RI. Seperti halnya Bank Mandiri (BMRI), yang menyetujui pembagian dividen mencapai total Rp43,5 triliun dari tahun buku 2024.

Angka itu setara dengan 78% dari laba bersih Bank Mandiri di tahun 2024. Rasio dividen payout ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun buku 2023 sebelumnya yang sebesar 60% dari laba bersih.

Adapun nilai dividen per sahamnya mencapai Rp466/saham. Ini mencerminkan yield dividen hingga double digit, sentuh 10%, jika mengacu pada harga perdagangan kala RUPS kemarin di Rp4.740/saham.

Yang juga sama potensialnya, saham Bank BRI juga memutuskan untuk membagikan dividen jumbo mencapai Rp343,4/saham. Dengan dividen senilai total Rp51,74 triliun usai RUPST yang dilangsungkan Perusahaan pada Senin kemarin.

Besaran rasio dividen tercatat sebesar 85%. Mencermati BBRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp135/saham pada 15 Januari 2025 yang lalu, maka dividen final yang diterima pemegang saham sisanya Rp208,4/saham.

Sedang, PT Bank Central Asia Tbk (Bank BCA) menetapkan pembagian dividen final tahun buku 2024 sebesar Rp300/saham atau mencapai Rp36,9 triliun. Dividen final tersebut setara dengan 67,33% dari pencapaian laba bersih 2024.

Penutupan Saham BBCA pada Rabu 26 Maret 2025 (Sumber: Bloomberg)

Harga saham BBCA pada penutupan perdagangan hari ini ada di level Rp8.525/saham. Menggunakan asumsi ini, yield dividen BBCA sentuh 3,5%.

Sebagai catatan, dividen final Bank BCA sudah termasuk dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp50/lembar saham yang telah dibayarkan pada 11 Desember 2024 yang lalu. Sehingga, sisa dividen BBCA yang akan dibayarkan nanti sebesar Rp250/saham.

Yang terbaru datang dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), tepat pada pagi hari ini, Rabu, Bank BNI memutuskan pembagian dividen mencapai total Rp13,95 triliun.

Besaran ini mencerminkan payout ratio dividen sebesar 65% dari laba bersih BBNI tahun lalu. Dengan itu, nilai dividen Bank BNI setara dengan Rp374/saham. Dengan asumsi harga saham BBNI pada penutupan perdagangan hari ini ada di level Rp4.250/saham, maka yield dividen BBNI sentuh 8,84%.

Sebagai informasi, dividen BBNI tahun buku 2024 lebih besar dibandingkan dengan pembagian dividen dari tahun buku 2023, seiring meningkatnya payout ratio. Pada tahun buku 2023, payout ratio atas dividen BBNI sejumlah 50% dari laba bersih, yang setara dengan Rp280,49 per lembar saham kala itu.

(fad/wep)

No more pages