Perusahaan yang berbasis di Burbank, California itu hanya mengatakan bahwa kondisi telah berubah sejak perpindahan staf diumumkan hampir dua tahun lalu.
“Mengingat banyak perubahan yang terjadi sejak pengumuman proyek ini, termasuk kepemimpinan baru dan perubahan kondisi bisnis, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan pembangunan kampus,” kata bos taman dan resor Disney, Josh D'Amaro, dalam catatan untuk staf.
Awal mula perselisihan adalah setelah Disney secara terbuka menentang undang-undang negara bagian yang membatasi pembahasan masalah gender di sekolah umum. Setelahnya, DeSantis menandatangani undang-undang yang mengontrol sebuah dewan yang mengawasi layanan kota di Disney World.
Perusahaan pun sejak itu menggugat, dan CEO Bob Iger menuduh para pejabat anti-bisnis dan anti-kebebasan berbicara.
Disney mengumumkan proyek kampus Florida di Danau Nona pada Juli 2021. Proyek tersebut akan dibiayai sebagian melalui keringanan pajak sebesar US$578 juta dari negara bagian tersebut.
Meski Disney telah mendapatkan izin-izin yang diperlukan, belum ada pekerjaan yang dimulai untuk proyek itu. Karyawan yang sudah dipindahkan lebih dulu oleh perusahaan akan memiliki pilihan untuk tinggal atau pindah kembali ke California, kata perusahaan itu.
—Dengan asistensi Felipe Marques dan Mark Niquette.
(bbn)