Bloomberg Technoz, Jakarta - Meski terpantau rebound, Bitcoin belum mampu melampaui level terbaiknya dalam 24 jam perdagangan terakhir di US$88.430. Pasar masih menilik ketidakpastian yang mungkin meluas di tengah risiko ekonomi dunia. Terdapat “jebakan bullish” yang harus diwaspadai bakal terjadi di pasar yang tidak memiliki arah.

Bitcoin hingga Rabu siang pukul 12.45, Rabu (26/3/2025), mencatatkan 1% kenaikan ke level US$87.534,33 dengan 5,3% lebih baik dibandingkan posisi pekan sebelumnya. Ethereum juga mengalami lompatan mingguan 6,4% ke US$2,056, dengan altcoin seperti XRP dan Solana juga mengalami apresiasi harga 6,9% (menjadi US$2,46) dan 12,9% (menjadi US$142,99) dibandingkan Rabu pekan lalu.

Analis menilai kondisi terbaru di pasar aset digital membuat investor memilih berada di ‘tepi lapangan’ karena momentum bullish masih belum solid. Tercermin dari volume perdagangan yang rendah.

Kondisi global, termasuk potensi kenaikan tarif hingga pergerakan inflasi, serta geopolitik membayangi pergerakan harga koin paling berharga di industri kripto ini.

“Penting bagi investor untuk berhati-hati dalam lingkungan seperti ini: Pasar masih rapuh dan dapat dengan mudah dimanipulasi,” kata Kirill Kretov, pakar otomasi perdagangan di CoinPanel, dilaporkan Bloomberg News.