Logo Bloomberg Technoz

“Aktivitas ritel [yang] rendah, volume tipis, dan bahkan apa yang disebut 'uang pintar' tetap berada di pinggir lapangan. Para pemain dengan kemampuan nyata untuk menggerakkan pasar tidak melakukannya—dan untuk alasan yang bagus.”

Pergerakan ETF Bitcoin dan perdagangan aset kripto terdesentralsiasi menunjukkan potensi kenaikan.

Memang terdapat sentimen positif di pasar hingga tekanan jual Bitcoin mereda. Level psikologis US$85.000 pun telah mampu ditembus, menunjukkan bahwa adanya arus kuat yang masuk ke instrumen ETF Spot Bitcoin di pasar AS.

“Setelah lima minggu berturut-turut mengalami arus keluar, pekan lalu terjadi pembelian 8.775 BTC, setara dengan US$744 juta. Ini mengindikasikan mulai kembalinya kepercayaan investor terhadap pasar aset kripto. Selain itu, indeks Fear and Greed mengalami kenaikan dari 32% ke 45%, mendekati level netral. Ini menunjukkan berkurangnya kekhawatiran pasar dan meningkatnya minat terhadap aset berisiko,” Ajaib Kripto dalam catatan terakhirnya, Selasa kemarin.

Analis Panji Yudha menyatakan bahwa sejumlah laporan di akhir pekan ini bakal memengaruhi kelanjutan naik tidaknya Bitcoin cs, seperti rilis Consumption Expenditures (PCE) Index Jumat lusa (28/3/2025). PCE merupakan penentu secara tidak langsung kebijakan moneter bank sentral AS The Fed, karena ini menjadi salah satu indikator inflasi.

“Jika inflasi menunjukkan tren melandai seperti yang diperkirakan analis, ada kemungkinan The Fed akan lebih longgar dalam kebijakan suku bunga. Saat ini, berdasarkan alat prediksi FedWatch, peluang pemangkasan suku bunga di semester pertama 2025, dengan pertemuan FOMC pada Juni menjadi momen krusial.”

(prc/wep)

No more pages