Bloomberg Technoz, Jakarta – Institute for Essential Services Reform (IESR) berpandangan kesepakatan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon-1 di Jawa Barat bisa dirampungkan pertengahan 2025, selaras dengan program Just Energi Transition Partnerships (JETP) yang akan dilanjutkan oleh pemerintah. 

“Saya berharap sebelum pertengahan tahun ini bisa diselesaikan berhubungan dengan itu. Kan sebenarnya masih ada PR-nya juga ya,” kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa saat dihubungi, Rabu (26/3/2025).

Fabby menilai negosiasi rencana operasi PLTU tersebut sejatinya telah dilakukan sejak 2022 ketika pertemuan G-20 di Bali. Namun, pada 2023 hingga saat ini tidak ada pergerakan lebih lanjut ihwal pensiun dini PLTU yang beroperasi sejak 2012 itu. Artinya, selama tiga tahun wacana pensiun dini itu jalan di tempat.

Di sisi lain, dia mengungkapkan hingga saat ini pensiun dini PLTU Cirebon-1 masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang berkaitan dengan ketentuan di dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 112/2022 tentang Peta Jalan Pengakhiran Operasi PLTU. 

Dalam pasal 3 Perpres No. 112/2022, Kementerian ESDM seharusnya menerbitkan peta jalan pengakhiran operasi PLTU dengan persetujuan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN. Akan tetapi, hingga saat ini peta jalan tersebut tak kunjung dirilis.