Sejak saat itu, ketegangan Washington-Beijing masih terjadi meski AS sudah berganti presiden. Terbaru, pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha untuk membatasi investasi perusahaan AS yang membuat produk teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh China.

"Perang di Ukraina kemudian mempertajam polarisasi dan fragmentasi geopolitik tersebut. Kerja sama ekonomi dan kemitraan strategis semakin terkotak-kotak sesuai dengan kedekatan aliansi atau friend-shoring," terang Sri Mulyani.

Aktivitas perdagangan dunia, menurut Sri Mulyani, terdampak fragmentasi tersebut. "Dampak politik ini telah memicu dedolarisasi," imbuhnya.

(aji)