Logo Bloomberg Technoz

Reaksi investor terhadap langkah ini lebih positif dibanding respons dingin dari Eropa dan AS. Pemerintahan Presiden Donald Trump menyebut tindakan terhadap Imamoglu sebagai "urusan dalam negeri" Turki.

Kasus korupsi yang menjerat Imamoglu—yang ia bantah—bisa menggagalkan peluangnya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang. Ia juga menghadapi dakwaan terkait terorisme atas dugaan membantu kelompok separatis Kurdi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dijadwalkan bertemu di Washington pada Selasa. Mereka kemungkinan akan menentukan tanggal pertemuan antara Erdogan dan Trump di Gedung Putih, yang diperkirakan berlangsung akhir April.

Dengan situasi Suriah yang masih bergejolak setelah jatuhnya Bashar Al-Assad dan Trump yang ingin mengakhiri perang Rusia di Ukraina, Erdogan berharap posisi Turki sebagai kekuatan terbesar kedua di NATO dapat melindunginya dari tekanan internasional.

Erdogan juga tengah berusaha membeli jet tempur F-16 dan F-35 dari AS sebagai bagian dari upayanya memperkuat militer, menurut laporan Bloomberg.

“Erdogan akan bertaruh pada ingatan pemilih yang pendek terhadap Imamoglu dalam pemilu mendatang, sambil tetap fokus memperkuat pengaruh geopolitik Turki dan memperbaiki ekonomi,” kata Emre Peker, Direktur Eurasia Group untuk Eropa di London. Peran Turki dalam berbagai konflik diyakini akan “melindungi Erdogan dari isolasi internasional.”

Cadangan Devisa Terkuras

Meski demikian, Erdogan harus tetap berhati-hati. Jika protes semakin membesar dan tidak dapat dikendalikan oleh aparat keamanan, kepercayaan investor bisa kembali terguncang. Masyarakat juga berpotensi berbondong-bondong menukarkan lira ke dolar AS jika kehilangan kepercayaan pada mata uang nasional.

Turki telah menghabiskan sebagian besar cadangan devisanya. Bank sentral dilaporkan telah menjual hampir US$27 miliar hanya dalam tiga hari terakhir pekan lalu untuk mempertahankan lira, menurut Bloomberg Economics. Akibatnya, cadangan bersihnya turun drastis dari US$55 miliar pada akhir Januari menjadi US$32 miliar.

“Lonjakan konversi lira ke dolar setelah gejolak pasar pekan lalu menjadi risiko utama,” kata Selva Bahar Baziki, ekonom Bloomberg Economics di Ankara. Jika intervensi bank sentral terus berlanjut seperti pekan lalu, ia memperkirakan cadangan bersih bisa habis total pada pertengahan April.

Nilai lira mulai stabil pada Senin malam setelah Erdogan mendukung kebijakan ekonomi Simsek. Pada Selasa malam pukul 20.20 waktu Istanbul, lira diperdagangkan pada 37,98 per dolar AS. Indeks utama saham Turki naik 4,5%, melanjutkan kenaikan setelah sempat anjlok 17% pekan lalu.

Penahanan Imamoglu terjadi dalam penggerebekan dini hari, setelah pihak berwenang mencabut gelar sarjananya—yang merupakan syarat pencalonan presiden. Namun, pengadilan di Istanbul menolak dakwaan terorisme, yang sebelumnya bisa menjadi alasan pemerintah menunjuk wali kota pengganti.

Imamoglu pertama kali memenangkan pemilihan wali kota Istanbul pada 2019, mengakhiri kekuasaan selama 25 tahun oleh Partai AKP pimpinan Erdogan dan pendahulunya. Kemenangan ini menjadikannya figur oposisi nasional yang cukup kuat.

(bbn)

No more pages