Bloomberg News,
AS mengatakan Rusia dan Ukraina telah sepakat melakukan gencatan senjata di Laut Hitam dan menyusun mekanisme untuk menerapkan larangan mereka terhadap serangan terhadap infrastruktur energi.
Dalam pernyataan terpisah, Gedung Putih mengatakan Selasa bahwa pembicaraan tingkat teknis selama tiga hari di Arab Saudi dengan tim dari Rusia dan Ukraina telah menghasilkan kesepakatan "untuk memastikan navigasi yang aman" di Laut Hitam.
Kedua belah pihak juga sepakat untuk mencegah penggunaan pengiriman komersial untuk keperluan militer, katanya.
AS "akan membantu memulihkan akses Rusia ke pasar dunia untuk ekspor pertanian dan pupuk, menurunkan biaya asuransi maritim, dan meningkatkan akses ke pelabuhan dan sistem pembayaran untuk transaksi semacam itu," menurut pernyataan itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukannya akan segera mematuhi gencatan senjata parsial. Putaran pembicaraan lain antara AS dan Ukraina mungkin akan segera terjadi, katanya.
Kremlin mengonfirmasi perjanjian tentang navigasi yang aman di Laut Hitam dalam sebuah pernyataan Selasa malam, tetapi mengatakan hal itu bergantung pada keringanan sanksi bagi bank dan perusahaan yang terlibat dalam ekspor pertanian.
Gencatan senjata akan mulai berlaku setelah sanksi terhadap Bank Pertanian Rusia, Rosselkhozbank JSC, dan lembaga keuangan lain yang terlibat dalam perdagangan produk makanan dan pupuk dicabut, termasuk dengan menghubungkannya ke sistem pembayaran internasional SWIFT, katanya.
Rusia menduduki peringkat sebagai eksportir gandum terbesar di dunia, yang mencakup lebih dari seperlima perdagangan global. Ukraina juga tetap menjadi eksportir tanaman pangan yang signifikan dan mengirimkan volume besar melalui Laut Hitam, meskipun Rusia menarik diri dari kesepakatan gandum yang didukung PBB yang mencakup rute tersebut pada tahun 2023.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan dalam sebuah posting Facebook setelah perjanjian tersebut bahwa setiap pergerakan kapal militer Rusia di luar bagian timur Laut Hitam akan dianggap sebagai pelanggaran komitmen untuk memastikan navigasi yang aman dan ancaman terhadap keamanan nasional Ukraina.
Baik Ukraina maupun Rusia juga sepakat untuk bekerja sama dengan AS dalam langkah-langkah untuk memberlakukan gencatan senjata terhadap serangan terhadap infrastruktur energi, kata Gedung Putih. Larangan tersebut berlaku mulai 18 Maret selama 30 hari, menurut pernyataan Kremlin.
Sementara pembicaraan tersebut menghasilkan area kesepakatan kedua untuk menghentikan permusuhan, pembicaraan tersebut juga menggarisbawahi kesulitan mencapai gencatan senjata penuh dalam perang yang dimulai Rusia dengan invasi skala penuhnya pada Februari 2022. Hal itu dapat memperkuat kesan bahwa Rusia mengulur waktu untuk mencoba mendapatkan lebih banyak konsesi dari Gedung Putih saat Presiden Donald Trump berupaya memenuhi janji kampanye pemilihannya untuk mengakhiri konflik dengan cepat.
Pejabat pemerintahan Trump bertujuan untuk mencapai gencatan senjata penuh paling cepat pada tanggal 20 April, Bloomberg melaporkan sebelumnya, tetapi jadwal tersebut telah dilihat oleh pejabat Ukraina dan Eropa terlalu ambisius.
(bbn)
