Perusahaan telah memperingatkan akan adanya kenaikan harga dan berkurangnya permintaan, bertepatan dengan perkiraan para ekonom yang menilai adanya risiko stagflasi dan meningkatnya kemungkinan resesi.
Ekspektasi inflasi pada tahun mendatang meningkat ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Metrik serupa dari survei Michigan naik pada awal Maret ke level tertinggi sejak 2022.
Sementara itu, analisis sentimen, dan "data lunak" lainnya seperti survei bisnis dan pembangun rumah sudah jelas suram dalam beberapa minggu terakhir, "data keras" dalam statistik pemerintah menunjukkan ekonomi berada di pijakan yang kokoh. Pengangguran tetap rendah dan aktivitas manufaktur meningkat pada Februari, sementara laporan lain menunjukkan inflasi menurun bulan lalu.
"Optimisme konsumen tentang pendapatan masa depan—yang bertahan cukup kuat dalam beberapa bulan terakhir—sebagian besar lenyap, menunjukkan kekhawatiran akan ekonomi dan pasar tenaga kerja mulai menyebar ke penilaian konsumen terhadap situasi pribadi mereka," jelas Stephanie Guichard, ekonom senior The Conference Board, dalam pernyataannya.

Responden mengatakan ekspektasi mereka terhadap keuangan masa depan menurun ke level terendah sejak Juli 2022. Bagian yang mengantisipasi resesi bertahan di level tertinggi sembilan bulan.
Pertanyaan besar bagi para ekonom dan pembuat kebijakan Federal Reserve (The Fed) saat ini adalah apakah tren sentimen yang lemah diterjemahkan menjadi perilaku yang bisa diamati, seperti penurunan belanja yang tajam.
Konsumen juga harus menghadapi inflasi yang terus-menerus, biaya pinjaman yang tinggi, dan pasar kerja yang lebih lemah, yang semuanya membebani keuangan rumah tangga.
Menurut pernyataan tersebut, kondisi pembelian barang-barang mahal, seperti peralatan dan elektronik, meningkat, yang mungkin mencerminkan rencana untuk membeli sebelum tarif berlaku. Data belanja barang dan jasa yang disesuaikan dengan inflasi Februari akan dirilis pada Jumat (28/3/2025).
Para pejabat The Fed menahan suku bunga acuan mereka pada pertemuan kedua berturut-turut pekan lalu, sambil menunggu kejelasan lebih lanjut tentang dampak kebijakan Trump.
Berdasarkan laporan keyakinan, pangsa konsumen yang memperkirakan suku bunga lebih tinggi pada tahun depan naik ke level tertinggi dalam hampir setahun terakhir.
(bbn)