Krimea hingga Tanah Jarang di Balik Wacana Normalisasi AS-Rusia
Rosmayanti
26 March 2025 04:00

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden AS Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk mengakui Krimea di Ukraina sebagai wilayah Rusia. Hal ini merupakan bagian dari perjanjian di masa depan untuk mengakhiri perang Moskow dengan Kyiv.
Dua narasumber yang mengetahui kabar tersebut mengatakan, ada kemungkinan AS mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan hal yang sama. Desakan semacam ini akan menyelaraskan pemerintahan Trump dengan posisi Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sudah lama mengklaim Krimea sebagai wilayah negaranya.
Melansir Semafor, Selasa (25/3/2025), Trump belum secara resmi membuat keputusan apa pun, dan mungkin langkah-langkah terkait Krimea merupakan dua dari sekian banyak opsi yang sedang dipertimbangkan saat pemerintahannya mendorong untuk mengakhiri perang.
Gedung Putih menolak berkomentar. Dalam pernyataannya kepada Semafor usai berita ini terbit, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan AS "tidak membuat komitmen semacam itu dan kami tidak akan menegosiasikan kesepakatan ini melalui media."
"Baru dua pekan lalu, Ukraina dan Rusia berselisih pendapat mengenai perjanjian gencatan senjata. Kini kami semakin dekat dengan kesepakatan berkat kepemimpinan Presiden Trump. Tujuannya tetap sama: menghentikan pembunuhan dan menemukan penyelesaian damai untuk konflik ini," jelas Hughes.