Logo Bloomberg Technoz

Namun, ia tetap mengingatkan agar menjadi wake up call bahwa Indonesia untuk mengeluarkan komunikasi kebijakan yang tepat dari pemerintah. Fakhrul melanjutkan, hal ini tentunya juga akan menunda prospek penurunan suku bunga Bank Indonesia.

"Karena BI menempatkan stabilitas mata uang sebagai salah satu faktor penting. Kami memandang, sebagai komplementer dari Kebijakan DHE, Kementerian Keuangan sebaiknya juga mempertimbangkan untuk menerbitkan Global Bond lebih banyak," sebutnya.

"Dalam rangka menjadi bantalan untuk memenuhi kebutuhan asset dollar dalam negeri serta meningkatkan FX reserve untuk meminimalkan volatilitas," tambahnya.

Menurutnya, APBN bisa menjadi shock absorber yang baik untuk menghadapi volatilitas pasar. Mengingat, outlook dari suku bunga the fed juga akan turun kedepannya.

"Selain itu, supaya fase overshooting ini bisa kita hadapi dengan baik. Komunikasi kebijakan dari sisi moneter dan fiskal diperlukan. Karena untuk kembali ke pasar obligasi kita, investor asing membutuhkan guidance yang jelas terkait prospek kebijakan di masa yang akan datang," pungkasnya.

(mef/roy)

No more pages