Logo Bloomberg Technoz

Nilai Tukar Tembus Rp16.600/US$, Ekonom Sebut Rupiah Overshooting

Merinda Faradianti
25 March 2025 16:00

Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang dolar AS dan rupiahdi Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Chief Economist Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian mengatakan rupiah sedang mengalami kondisi overshooting. Hal ini terlihat depresiasi rupiah yang cepat ke level Rp16.600/US$.

Overshooting adalah kondisi di mana mata uang mengalami pelemahan secara cepat, yang jauh lebih cepat daripada perubahan fundamental ekonomi. Biasanya, kondisi tersebut terjadi karena adanya perubahan ekonomi global, seperti pelemahan ekonomi global, yang belum terefleksikan di perekonomian domestik.

"Kalau dilihat-lihat depresiasi cepat seperti ini sangat sering terjadi. Baik di tahun 2013, 2015, 2018, 2020 dan 2022. Dan seperti Kondisi lainnya, saya melihat kondisi pelemahan rupiah yang cepat ini sebagai overshooting," kata Fakhrul dalam keterangannya, Selasa (25/3/2025).

Fakhrul menjelaskan, pelemahan mata uang yang tajam dalam jangka pendek menjadi bantalan perekonomian untuk menghadapi shock tersebut. Katanya, Indonesia sendiri dikarenakan akan mengalami pelebaran defisit neraca berjalan di tengah pelemahan prospek ekspor global, overshooting mata uang ini lumrah terjadi.

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

"Perhitungan tim kami melihat potensi overshooting mata uang ini akan sampai di Rp16.800, tapi tidak akan membawa goncangan yang signifikan untuk perekonomian domestik. Karena sebagian besar kewajiban debitur kakap Indonesia saat ini sudah dalam denominasi rupiah, bukan lagi US dollar seperti di tahun 90-an," jelasnya.