Logo Bloomberg Technoz

Oleh karena itu, Himawan menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam menangani kejahatan siber, termasuk perihal pertukaran informasi. "Kemudian juga cara bertindak yang bersama-sama, ataupun terkait dengan edukasinya," terangnya. 

Direktur Siber Mabes Polri Brigjen Pol Himawan Bayu Aji (Bloomberg Technoz/Pramesti)

2 Tersangka Fake BTS

Pada kesempatan yang sama, Direktuer Jenderal Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto menyatakan, pihaknya bersama dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah mengamankan pelaku penipuan fake BTS.

"Pelaku sudah ditangkap adalah 2 orang warga negara China. Di dalam mobil terdapat perangkat kerakitan fake BTS pada semua frekuensi seluler," kata Wayan.

Selain dua WNA China yang telah diamankan, Komdigi bersama Polri dan BSSN disebut juga masih melakukan penyidikan terhadap kemungkinan jaringan kejahatan fake BTS.

Wayan menjelaskan, investigasi dimulai setelah operator seluler seperti Indosat dan Telkomsel menerima keluhan dari masyarakat terkait SMS blast yang mengatasnamakan bank swasta.

"Tim Satgas kemudian melakukan pengumpulan data aduan, analisis jaringan, serta pemantauan melalui CCTV Jakarta Smart City." 

Di samping itu pengawasan juga telah dilakukan sejak 13 Maret, di mana tim menemukan pola pemancaran sinyal ilegal yang dilakukan menggunakan mobil jenis MPV yang berkeliling di daerah target penipuan.

Modus Pelaku Fake BTS

Adapun hasil pengawasan dan alat monitoring spektrum frekuensi, tim berhasil mendeteksi keberadaan pelaku. Sehingga, pada tanggal 18 dan 20 Maret 2025, petugas melakukan penangkapan terhadap dua WN China yang ditemukan sedang mengoperasikan fake BTS. 

Dalam mobil pelaku, ditemukan perangkat rakitan pemancar sinyal pada semua frekuensi seluler, termasuk 900 MHz, 1800 MHz, dan 2,1 GHz.

Pelaku menggunakan perangkat fake BTS untuk mengirimkan SMS blast yang berisi informasi palsu mengatasnamakan bank swasta yang bertujuan menipu korban agar memberikan informasi sensitif, seperti data perbankan.

(wep)

No more pages