Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan penyaluran bantuan sosial (bansos) pangan telur dan daging ayam ras merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga dua komoditas pangan tersebut. Namun faktanya, harga dua pangan tersebut masih dalam tren naik.

Menurut Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, program bansos pangan telur dan daging ayam ras ini memberikan banyak dampak positif bagi ekosistem perunggasan nasional. Sebab, program bansos ini melibatkan mitra peternak mandiri kecil sebagai penyuplai produk.

"Pendistribusian telur dan daging ayam secara gratis ini juga dipersiapkan untuk menekan lonjakan harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen guna pengendalian inflasi," katanya melalui keterangan resmi yang diterima oleh Bloomberg Technoz, Jumat (19/5/2023). 

Arief menjelaskan sampai 18 Mei 2023 penyaluran tahap pertama bantuan pangan telur dan daging ayam untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) telah terdistribusi sebanyak 995 ribu paket, atau 69%. Penyaluran telah dilakukan di 6 provinsi yaitu, Banten sebanyak 51 ribu paket (79%), Jawa Barat 338 ribu paket (82%), Jawa Tengah 308 ribu paket (95%), Jawa Timur 252 ribu paket (67%), serta Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara 46 ribu paket (33%).

“Total ada tujuh provinsi yang menjadi sasaran penyaluran. Kita juga sudah mulai penyaluran di dua provinsi di wilayah Indonesia Timur, yaitu NTT dan Sulawesi Barat,” jelasnya.

Arief memastikan pihaknya terus mendorong Holding BUMN Pangan ID FOOD untuk percepat penyaluran bantuan, sehingga tahap pertama bisa segera rampung dan bisa segera memasuki tahap ke dua dan ketiga. 

“Percepatan pendistribusian itu sangat penting. Karena dengan pendistribusian yang semakin cepat dan intens, peluang untuk mengintervensi keseimbangan dan stabilitas harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen semakin besar," ujarnya. 

Untuk langkah percepatan pendistribusian yang akan dilakukan, Arief mengatakan, diantaranya melalui peningkatan fasilitasi distribusi stok telur dan daging ayam dari sentra produksi ke provinsi atau daerah yang terbatas stoknya.

“Selain itu, kita juga minta ID FOOD menambah dan meningkatkan kerja sama kemitraan dengan peternak mandiri kecil sehingga stok pendistribusian aman dan pendistribusian melalui PT POS bisa dipercepat," utasnya.

Lebih lanjut, Arief mengaku, selain melakukan percepatan pendistribusian, pengawasan juga menjadi prioritas. Pasalnya, pengawasan yang baik akan s.ngat mendukung kelancaran program ini. 

Berdasarkan data Perkembangan Harga Pangan Pokok Strategis Bapanas, harga telur dan daging ayam ras cenderung naik. Harga telur rata-rata Rp 30.660/kg. Sementara harga daging ayam ras tercatat Rp36.550/kg.

Data ini tercatat dalam periode 12 Mei 2023 hingga 19 Mei 2023. 

Harga telur berdasarkan data Bapanas
Harga daging ayam ras, data Bapanas

Sementara itu, Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam keterangan terpisah mengatakan, mulai pekan ketiga Mei ini dan seterusnya, ID FOOD sudah mulai penyaluran ke Provinsi Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur. “Kami akan mengejar realisasi distribusi di tujuh provinsi tersebut sesuai jumlah KRS dan tenggat waktu yang ditetapkan oleh Bapanas,” ujarnya.

Untuk menjaga kelancaran pendistribusian, ia mengaku, evaluasi terus dilakukan, termasuk koordinasi intens dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam kegiatan penyaluran di lapangan.

Sebagai catatan, bantuan pangan telur dan daging ayam untuk penanganan stunting ini akan disalurkan selama tiga tahap dalam tiga bulan ke depan, dengan sasaran penerima sebanyak 1,4 juta KRS (setiap tahapan), berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Setiap KRS dalam setiap periode penyaluran akan mendapatkan bantuan berupa daging ayam ukuran 1 ekor berupa karkas dengan ukuran sekitar 0,9-1,1 kg dan 1 tray telur ayam atau sebanyak 10 butir.

(rez/hps)

No more pages