Logo Bloomberg Technoz

Analis Sebut Pelemahan Rupiah Belum Selesai

Redaksi
25 March 2025 12:18

Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelemahan rupiah hingga menembus level terlemah sejak era krisis moneter pada 1998 diperkirakan akan sering terulang sepanjang tahun ini, menurut analisis dari Bloomberg Intelligence

"Pelemahan rupiah melampaui Rp16.600/US$, yang menjadi level terlemah sejak masa krisis finansial di Asia 1997-1998 mungkin akan menjadi hal yang berulang terjadi pada tahun ini," kata Stephen Chiu, Chief Asia FX and Rates Strategist dan Chunyu Zhang, Senior Associate Analyst dari Bloomberg Intelligence, dalam analisis terbaru yang dilansir hari ini.

Bank Indonesia diperkirakan akan berupaya menahan rupiah terutama jika nilainya makin terperosok mendekati level terendah sepanjang masa yang pernah tersentuh yaitu di level Rp16.950/US$.

"Akan tetapi, pemulihan rupiah yang berkelanjutan mungkin membutuhkan perbaikan dari rasa khawatir pasar tentang arah fiskal di Indonesia," kata analis.

Nilai rupiah diperkirakan akan tetap tertekan pada kuartal dua tahun ini terutama jika dolar AS kembali bangkit seiring langkah The Fed, bank sentral AS, lebih agresif di kala kebijakan tarif impor mulai diterapkan.