Logo Bloomberg Technoz

Secara teknikal, rupiah berpotensi lebih lanjut menuju level Rp16.700/US$ sebagai support paling terkuatnya di perdagangan ke depan.

"BI akan menjaga agar pergerakan nilai tukar tidak eksesif, sehingga market confidence tetap terjaga," kata Fitra.

Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic melempar sinyal cenderung hawkish. Ia kini melihat hanya akan ada satu kali lagi saja pemangkasan bunga acuan tahun ini, karena kenaikan tarif Trump diperkirakan akan menjegal kemajuan disinflasi di negeri itu.

"Saya pindah ke satu arah terutama karena inflasi akan sangat tidak stabil dan tidak akan bergerak secara dramatis serta jelas menuju target 2%. Karena itu sedang ditunda, saya pikir jalur kebijakan yang tepat juga harus ditunda," kata Bostic dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Dalam dot plot terakhir yang dilansir, konsensus para pejabat The Fed mendukung pemangkasan bunga acuan sebesar 50 basis poin tahun ini. Ketidakpastian yang disebabkan oleh kebijakan Trump yang berubah-ubah membuat perkiraan ekonomi jadi lebih sulit.

Sinyal hawkish The Fed membuat indeks dolar AS kembali menguat dan menekan harga aset safe haven lain seperti emas.

Selain itu, yield US Treasury, surat utang Pemerintah AS, juga merangkak naik. Imbal hasil UST-10Y naik 9 basis poin menyentuh 4,33%. Sementara tenor pendek yang sensitif dengan kebijakan bunga acuan, naik 8,6 basis poin kini di 4,035%. 

(rui)

No more pages