Jordan Fabian, Lucia Kassai dan Jennifer A. Dlouhy - Bloomberg News

Bloomberg, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (24/03/2025)mengeluarkan perintah untuk menerapkan tarif 25% terhadap negara mana pun yang membeli minyak dan gas dari Venezuela. Langkah ini semakin memperkeruh ketegangan antara AS dan Venezuela terkait isu imigrasi serta berisiko mengganggu perdagangan energi global.

Kebijakan ini bertujuan untuk memangkas salah satu sumber pendapatan utama rezim Nicolás Maduro di Caracas, sekaligus menekan China—salah satu pembeli utama minyak mentah Venezuela—yang sebelumnya juga menjadi sasaran tarif 20% dari Trump. Di sisi lain, AS sendiri merupakan pembeli inti minyak Venezuela, dengan Chevron Corp yang berbasis di Texas menjadi salah satu produsen utama.

Perintah eksekutif Trump memberikan wewenang kepada Departemen Luar Negeri AS untuk menerapkan tarif 25% terhadap semua barang yang diimpor ke AS dari negara mana pun yang membeli minyak Venezuela, baik secara langsung maupun melalui pihak ketiga.

Namun, perintah tersebut juga memberikan fleksibilitas bagi Menteri Luar Negeri Marco Rubio dalam menentukan negara mana yang akan dikenakan tarif dan mana yang tidak. Perintah itu menyatakan bahwa Rubio memiliki "kewenangan penuh untuk menentukan apakah tarif akan dikenakan terhadap negara-negara pengimpor minyak Venezuela."