Logo Bloomberg Technoz

Langkah ini menunjukkan komitmen Beijing untuk memisahkan peran pemerintah sebagai regulator dan pemegang saham, merampingkan pengawasan dan menanamkan lebih banyak disiplin di beberapa badan usaha milik negara. Hal ini juga akan memungkinkan para pengawas untuk fokus pada pembatasan risiko di industri keuangan senilai US$60 triliun di negara ini, di saat pemulihan ekonomi mulai melemah.

Namun ada satu risiko, transfer kepemilikan ini dapat menimbulkan pertanyaan di antara para kreditur mengenai kekuatan dukungan pemerintah selama masa-masa sulit. Meskipun bank-bank yang kena masalah kredit macet akan tetap menjadi milik negara di bawah proposal ini dengan cara yang sama seperti bank-bank terbesar di negara ini, kepemilikan saham pemerintah akan menjadi lebih sedikit.

Saham Pemerintah China di bank-bank tersebut akan bernilai sekitar US$33 miliar dollar, menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan nilai saham para pemegang saham.

Namun demikian, rencana ini masih belum final dan bisa berubah, kata para sumber itu lagi.

Perwakilan dari Kementerian Keuangan, Administrasi Nasional Regulasi Keuangan, yang menyerap regulator perbankan dan asuransi, dan CIC tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Central Huijin, sebuah unit dari CIC dengan dana kelolaan US$1,35 triliun, telah lama menjadi proksi pemerintah untuk memegang saham di bank-bank negara, perusahaan asuransi dan pialang. Perusahaan ini memiliki kepemilikan langsung di 18 lembaga keuangan pada akhir 2022, menurut situs webnya

China Huarong Asset Management Co, yang dulunya merupakan yang terbesar di antara yang disebut AMC, akan dikecualikan dari reformasi terbaru setelah dana talangan yang diatur pemerintah pada tahun 2021 membuat Citic Group mengambil alih kementerian keuangan sebagai pemegang saham terbesar, kata orang-orang. Huarong mengguncang pasar kredit Asia pada tahun 2021 karena gagal merilis laporan tahunan tepat waktu, yang akhirnya mengungkapkan kerugian besar untuk tahun 2020. 

China mendirikan Cinda, Great Wall, Orient, dan Huarong untuk membeli kredit macet dari bank-bank setelah krisis keuangan Asia di akhir tahun 1990-an, ketika puluhan tahun pinjaman yang diarahkan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan negara telah membuat pemberi pinjaman terbesar di China berada di ambang kebangkrutan. Perusahaan-perusahaan ini kemudian berkembang melampaui mandat awal mereka, menciptakan sebuah labirin anak perusahaan untuk terlibat dalam bisnis keuangan lainnya, termasuk pinjaman gelap.

Pada Maret, Pemerintah China berjanji untuk terus memperdalam reformasi keuangan, meningkatkan regulasi, dan memastikan semua pihak yang terlibat memikul tanggung jawab penuh untuk menjaga risiko keuangan regional dan sistemik. 

Sebagai bagian dari perombakan birokrasi yang lebih luas yang diumumkan pada bulan Maret, pihak berwenang membentuk Administrasi Nasional Regulasi Keuangan yang diperbesar dan meningkatkan Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok untuk "menyelesaikan konflik dan isu-isu yang sudah berlangsung lama di bidang keuangan."

(bbn)

No more pages