Bloomberg News

Bloomberg, Pemerintah China tampaknya tidak terburu-buru untuk mengimplementasikan anggarannya. Pasalnya Beijing mempertahankan daya beli untuk mengatasi dampak buruk yang ditimbulkan oleh tarif AS yang lebih tinggi.

Menurut perhitungan Bloomberg berdasarkan data yang dirilis Kementerian Keuangan pada Senin (24/3/2025), belanja gabungan dalam anggaran publik umum dan rekening dana pemerintah, dua pembukuan fiskal utama China, naik menjadi 5,65 triliun yuan (US$779 miliar) dalam dua bulan pertama, meningkat 2,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah tersebut sekitar 13,38% dari belanja yang direncanakan untuk setahun penuh oleh pemerintah, yang merupakan awal tahun terlemah sejak 2022.

"Perkembangan belanja sedikit melambat, terutama karena pihak berwenang perlu mencadangkan kekuatan fiskal untuk ketidakpastian yang akan datang guna memastikan ekonomi terus pulih," kata Zhaopeng Xing, ahli strategi senior di Australia & New Zealand Banking Group.