Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejumlah pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka suara ihwal anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir.
Pada perdagangan I hari ini, IHSG terus melanjutkan pelemahan di zona merah dengan penurunan terdalam menyentuh 5.967,19. Pergerakan IHSG berada di rentang level 6.269,9–5.967,19.
Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir menyoroti pelemahan harga saham tidak hanya terjadi di market domestik. Bursa yang ada di beberapa negara lain diklaim juga tengah lesu akibat isu makro ekonomi secara global.
"Secara global memang pasar sedang bergejolak. Bukan saja di sini, di Thailand bahkan sekarang lebih buruk lagi, itu sedang mengalami banyak gerakan, juga bisa Anda lihat di nasdaq di Amerika, di mana ada perubahan selama 1,5-2 minggu terakhir karena hal-hal makro," kata Pandu dalam agenda Meet The Team Danantara, Senin (24/3/2025).
Dia meyakini pengumuman nama pengurus Danantara dapat menjadi jawaban terhadap kekhawatiran pasar dalam beberapa waktu terakhir. Lantaran, badan baru tersebut telah menunjuk tokoh-tokoh profesional dan diklaim terbaik di bidangnya, tanpa adanya titipan jabatan.
"Saya rasa banyak di market, memang banyak noice, concern, bagaimana pembentukan tim Danantara, siapakah manajemen Danantara. Semoga dengan hari ini bisa dijawab. Tidak ada titipan-titipan, semua adalah yang terbaik di bidangnya," ujar Pandu.
Tak hanya dari dalam negeri, dalam struktur kepengurusan Danantara juga memanggil sejumlah pakar tingkat global untuk menjadi pengurus. Mulai dari konglomerat Amerika Serikat Ray Dalio, mantan CEO Credit Suisse Helman Sitohang, hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara Dony Oskaria menambahkan, dia tidak menampik adanya pelemahan saham dalam beberapa waktu terakhir. Kendati demikian, ia percaya fundamental sejumlah perusahaan BUMN yang masuk Danantara dalam keadaan sangat baik.
"Tetapi kita pastikan bahwa fundamental perusahaan kita bagus. Nanti dengan masuknya perusahaan-perusahaan BUMN ke Danantara, bahwa kita akan jauh lebih transparan, governance dijalankan lebih baik, business modelnya juga akan kita review," tuturnya.
"Sehingga diharapkan dengan penguatan fundamental ini, market ke depannya akan merespons dengan positif.”
(lav)