Beberapa kritikus daring tidak setuju dengan pemilihan Zegler, aktris Amerika berdarah Kolombia, sebagai Snow White. Zegler juga memicu kontroversi dengan komentar politiknya mengenai Presiden Donald Trump dan perang Israel-Palestina. Penggambaran para kurcaci sebagai makhluk ajaib hasil animasi komputer juga menambah perdebatan.
Disney mengubah kisah ini menjadi cerita tentang pemberdayaan perempuan. Alih-alih mencari suami, Snow White versi baru memimpin pemberontakan ala Joan of Arc melawan Ratu Jahat, yang diperankan oleh Gal Gadot. Ia diberi nama bukan karena kulitnya, tetapi karena badai salju yang melanda saat ia lahir. Pasangan romantisnya adalah salah satu pemberontak, bukan seorang pangeran.
Snow White adalah rilisan kedua Disney di bioskop tahun ini, sekaligus yang kedua gagal memenuhi ekspektasi box office. Film Captain America: Brave New World dari Marvel Studios yang tayang Februari hanya meraup US$401 juta secara global—jumlah yang rendah dibandingkan dengan anggaran produksinya sebesar US$180 juta dan performa film-film superhero sebelumnya.
Seperti Brave New World, Snow White gagal menarik perhatian para kritikus, dengan hanya 43% ulasan positif di Rotten Tomatoes, meskipun mendapat skor lebih baik dari penonton.
Hingga dua kemunduran ini, studio film Disney yang dipimpin oleh Alan Bergman sedang berada dalam tren sukses, merilis sekuel-sekuel hit bernilai miliaran dolar seperti Inside Out 2 dari Pixar Animation Studios, Deadpool & Wolverinedari Marvel, dan Moana 2.
Daftar film Disney untuk 2025 mencakup lebih banyak konsep baru, termasuk thriller mata-mata The Amateur dan Elio dari Pixar, yang bercerita tentang seorang anak laki-laki yang berkomunikasi dengan makhluk luar angkasa.
Pada akhir pekan yang sama, The Alto Knights dari Warner Bros. Discovery Inc, sebuah drama mafia yang dibintangi Robert De Niro dan disutradarai oleh Barry Levinson, juga mengalami penjualan tiket yang mengecewakan, hanya meraup US$3 juta dari proyeksi hingga US$5 juta.
(bbn)