Laporan ini merupakan hasil kolaborasi para pakar dan peneliti global dalam bidang kesejahteraan. Peringkat kebahagiaan suatu negara ditentukan berdasarkan data dari Gallup World Poll yang mengukur kepuasan hidup individu selama periode tiga tahun terakhir (2022-2024). Enam faktor utama yang menjadi tolok ukur kebahagiaan adalah:
-
Produk domestik bruto (PDB) per kapita – Menunjukkan tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat.
-
Dukungan sosial – Mengukur sejauh mana masyarakat memiliki jaringan sosial yang kuat.
-
Harapan hidup sehat – Menunjukkan kualitas layanan kesehatan dan umur harapan hidup.
-
Kebebasan dalam membuat keputusan hidup – Menggambarkan seberapa bebas individu dalam menentukan jalan hidup mereka.
-
Kedermawanan – Mengukur tingkat kemurahan hati dan aktivitas sosial masyarakat.
-
Tingkat korupsi yang rendah – Menunjukkan transparansi pemerintahan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.
Meskipun laporan ini berbasis pada persepsi subjektif warga, keenam faktor di atas membantu memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tingkat kebahagiaan suatu negara.
10 Negara Paling Bahagia di Asia 2025

Berdasarkan laporan tersebut, berikut adalah daftar 10 negara paling bahagia di Asia:
-
Taiwan
-
Singapura
-
Vietnam
-
Thailand
-
Jepang
-
Filipina
-
Korea Selatan
-
Malaysia
-
China
-
Mongolia
Peringkat Kebahagiaan Indonesia: Bagaimana Posisi RI?
Indonesia menempati peringkat ke-83 dari 147 negara dalam World Happiness Report 2025. Posisi ini turun tiga peringkat dibandingkan tahun sebelumnya, di mana Indonesia berada di peringkat 80. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia masih tertinggal dari Singapura (peringkat 34), Thailand (peringkat 49), dan Malaysia (peringkat 64).
Berbagi Makanan dan Kebahagiaan
Laporan ini juga menyoroti pentingnya berbagi makanan sebagai faktor penentu kebahagiaan. Berdasarkan data Gallup, berbagi makanan memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan individu, setara dengan faktor ekonomi seperti pendapatan dan tingkat pengangguran.
Taiwan menempati posisi ke-8 secara global dalam hal kebiasaan makan bersama. Warga Taiwan rata-rata berbagi 10,1 dari 14 kali makan dalam seminggu dengan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa aspek sosial dalam kehidupan sehari-hari berkontribusi besar terhadap kebahagiaan mereka.
Sebaliknya, beberapa negara di Asia Timur dan Asia Selatan, termasuk Jepang dan Korea Selatan, melaporkan tingkat berbagi makanan yang lebih rendah. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah rumah tangga dengan satu orang serta perubahan demografi yang mengarah pada penuaan populasi.
(seo)