Logo Bloomberg Technoz

Chief Business Officer (CBO) Perplexity, Dmitry Shevelenko, mengungkapkan bahwa perusahaan menghabiskan lebih dari US$2,5 juta (sekitar Rp41,4 miliar) untuk pembelian media di AS untuk iklan tersebut.

Selain itu, Perplexity juga berusaha mensponsori tim F1 dengan dana US$5 juta (Rp82,81 miliar) per tahun dan mengklaim telah mempekerjakan aktor Jimmy O. Yang, bintang acara TV Silicon Valley, sebagai Chief Security Officer mereka. 

Dengan rekam jejak ini, muncul spekulasi bahwa tawaran pembelian TikTok mungkin hanya aksi publisitas lainnya.

Perplexity sebenarnya sudah mengajukan tawaran pertama untuk membeli TikTok pada Januari lalu. Namun, upaya mereka tersaingi oleh raksasa teknologi, seperti Oracle dan Microsoft, serta konsorsium investor yang dipimpin oleh Frank McCourt. 

Beberapa analis menilai operasi TikTok di AS bernilai antara US$30 -US$50 miliar (sekitar antara Rp496,91-Rp828,18 triliun), sementara Perplexity baru-baru ini dikabarkan sedang dalam "pembicaraan awal" untuk putaran pendanaan baru yang akan menilai perusahaan tersebut sebesar US$18 miliar (Rp298,14 triliun).

(wep)

No more pages