Dia tidak bertemu dengan Presiden Xi Jinping, yang pada tahun 2023 duduk bersama Pemimpin Mayoritas Senat saat itu, Chuck Schumer, yang memimpin delegasi bipartisan ke Beijing, dan Gubernur California Gavin Newsom pada kesempatan terpisah.

Meski menyebut percakapannya dengan Li konstruktif, Daines menekankan permintaan yang mungkin sulit dipenuhi Beijing hanya beberapa hari sebelum kebijakan perdagangan AS yang baru berlaku.
"Saya menegaskan bahwa Presiden Trump perlu melihat China mengambil tindakan tegas untuk menghentikan aliran prekursor fentanil, bukan untuk memperlambat aliran, tetapi untuk menghentikan aliran," kata Daines.
Hal ini kontras dengan klaim China bahwa mereka telah menindak tegas perdagangan fentanil. Awal bulan ini, Beijing mengatakan sudah melakukan semua yang mereka bisa untuk AS, dan Washington seharusnya mengucapkan "terima kasih banyak" alih-alih mengenakan pungutan pada impor China.
"Jadwal saat ini tidak memungkinkan untuk mengadakan pertemuan," kata Dexter Roberts, peneliti senior non-residen di Atlantic Council Global China Hub dan instruktur politik China di University of Montana. "Seiring dengan meningkatnya tarif di kedua belah pihak, mungkin pertemuan Xi-Trump semakin tak jelas."
Para pejabat Partai Komunis bertemu dengan Daines dan para CEO global beberapa hari sebelum tenggat waktu 1 April, di mana AS meninjau kepatuhan perdagangan Beijing dan rencana Trump memberlakukan bea masuk secara global sehari setelahnya.
China mungkin akan membalas setiap pembatasan perdagangan baru dari AS, seperti yang terjadi setelah Trump mengenakan tarif baru 10% untuk barang-barang China pada Februari dan menambahkan 10% lagi bulan ini. China membalas dengan pungutan pada sejumlah produk pertanian AS dan menangguhkan impor kedelai dari tiga perusahaan AS.
Kunjungan Xi
Presiden AS telah berulang kali memberi isyarat bersedia untuk bertemu Xi. Pekan lalu, Trump mengatakan pemimpin China itu akan mengunjungi Washington dalam "waktu dekat," meski Beijing menanggapi dengan mengatakan mereka "tidak memiliki informasi" untuk dibagikan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio kemudian menepis rencana pertemuan Xi-Trump akan segera terjadi. Ia mengatakan bahwa hal itu membutuhkan alasan dan tidak ada agenda yang dijadwalkan.
"Ada keinginan dari kedua belah pihak untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi. Hanya saja belum ada tanggalnya," kata Daines.
Wu Xinbo, Direktur Pusat Studi Amerika Universitas Fudan di Shanghai, mengatakan kunjungan Daines merupakan langkah positif bagi hubungan bilateral, meski pertemuan Xi dan Trump belum pasti.
"Hal yang mendesak ialah kedua belah pihak harus mulai berbicara dan bernegosiasi dalam satu atau dua pekan ke depan, sehingga kita bisa menghindari eskalasi ketegangan lebih lanjut pada awal April," kata Wu. "KTT ini akan menjadi hasil dari proses tersebut, bukan awal dari proses tersebut."
Para pejabat China mengatakan AS belum menguraikan langkah-langkah rinci yang diharapkan bisa memperbaiki perannya dalam perdagangan fentanil ilegal, yang disebut Trump sebagai alasan pengenaan tarif.
Tim Trump menolak pernyataan tersebut, mengatakan mereka berharap surat kabar People's Daily akan memuat artikel di halaman depan yang mengutuk perdagangan fentanil dan Beijing akan menjatuhkan hukuman mati pada para penyelundup.
CEO Huddle
Kantor Berita resmi Xinhua melaporkan bahwa dalam pertemuannya dengan Daines pada Minggu, Li mengatakan, pembangunan dan kemakmuran suatu negara tidak bisa dicapai dengan mengenakan tarif, tetapi hanya dengan keterbukaan dan kerja sama.
Li menegaskan kembali bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang. Dia berharap AS dan China bisa berkomunikasi secara terbuka, membangun kepercayaan, dan memperdalam kerja sama praktis.
Daines, yang bekerja di China dan Hong Kong pada tahun 1990-an sebagai eksekutif Procter & Gamble Co, bergabung dalam pertemuan dengan orang nomor dua di China itu dengan para eksekutif papan atas AS yang berkunjung ke Beijing untuk menghadiri acara tahunan China Development Forum.
Mereka di antaranya ialah CEO FedEx Corp Raj Subramaniam dan Senior Vice President Boeing Co Brendan Nelson, bersama dengan para pejabat tinggi dari Cargill Inc, Pfizer Inc, dan Qualcomm Inc.
Wakil Perdana Menteri China He Lifeng bertemu dengan para pimpinan perusahaan multinasional pada Minggu, termasuk Apple Inc, Brookfield Corp, Medtronic Plc, Mastercard Inc, Eli Lilly & Co, dan Corning Inc. Pejabat China itu mengatakan negaranya menyambut baik perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperluas investasi dan berjanji akan memperbaiki lingkungan bisnis.
Selain fentanil, Daines mengatakan ia juga mengangkat isu izin ekspor yang sudah kedaluwarsa bagi para produsen daging sapi AS yang membutuhkan pembaruan.
Daines juga mengatakan ingin mengatur delegasi bipartisan senator AS ke China akhir tahun ini setelah David Perdue dikukuhkan sebagai duta besar untuk negara tersebut. Perdue pernah bekerja di Singapura dan Hong Kong membantu perusahaan-perusahaan AS mencari tenaga kerja murah di negara-negara Asia sebelum terjun ke dunia politik.
(bbn)