Bloomberg Technoz, Jakarta - Sejak pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun 2025, platform media sosial Bluesky mengalami lonjakan pengguna yang signifikan.
Termasuk dari mereka adalah tokoh politik, yang justru 'lari' dari platform X (dulu bernama Twitter) milik miliarder Elon Musk, pemilik Tesla Inc. dan SpaceX, untuk kemudian beralih ke Bluesky.
Salah satu contoh adalah Menteri Perubahan Iklim dan Energi Australia Chris Bowen yang sejak awal tahun lalu memutuskan untuk meninggalkan X.
Bowen memilih aktif di platform Bluesky dan menyatakan bahwa X tidak lagi kondusif untuk diskusi yang beradab dan terinformasi, terutama mengenai isu-isu penting seperti perubahan iklim.
"Ketika mempertimbangkan pendekatan saya terhadap media sosial pada tahun 2025, saya sampai pada pandangan bahwa X bukan lagi tempat di mana anda dapat melakukan percakapan yang penuh informasi dan rasa hormat tentang isu-isu penting seperti perubahan iklim," kata Bowen mengutip dari The West Australian, Senin (24/3/2025).
"Jadi meskipun memiliki lebih dari 140.000 pengikut, memasuki tahun 2025 akun X saya dinonaktifkan," jelas dia.
Bukan hanya seorang tokoh politik, Mika Brzezinski seorang co-host acara "Morning Joe" di MSNBC juga mengumumkan pamit dari X dan beralih ke Bluesky.
Menyitir New York Post, keputusan ini diambil setelah ia dan rekannya Joe Scarborough menghadapi kritik terkait pertemuan mereka dengan Presiden terpilih Donald Trump, meskipun sebelumnya mereka sering mengkritiknya.
Brzezinski merasa bahwa X telah menjadi platform yang tidak lagi nyaman baginya dan memilih Bluesky sebagai alternatif yang lebih sesuai.
Brzezinski mengatakan bahwa dia "sedang berusaha memahaminya" dan menyebut bahwa banyak orang "merasa takut, bingung, dan khawatir tentang masa depan. Saya pikir, untuk sesaat, saya mungkin menjadi sasaran kemarahan mereka."
Menariknya, perpindahan ini tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga melibatkan organisasi media.
Beberapa media ternama, seperti The Guardian -surat kabar asal Inggris- telah meninggalkan X karena kekhawatiran terhadap meningkatnya disinformasi dan atmosfer yang tidak sehat di platform tersebut.
"Itu adalah sesuatu yang telah kami pikirkan sejak lama karena konten yang sering kali mengganggu yang dipromosikan atau ditemukan di platform tersebut, termasuk teori konspirasi sayap kanan dan rasisme."
Sekadar catatan, proyek Bluesky dimulai oleh co-founder Twitter Jack Dorsey pada 2019, awalnya didanai oleh Twitter sebagai proyek sampingan untuk mengembangkan standar media sosial yang terdesentralisasi.
Pada 2022, di bawah kepemimpinan Chief Executive Officer (CEO) Jay Graber, Bluesky mengumumkan peluncuran Bluesky PBLLC sebagai organisasi independen. Sejak dibuka untuk umum pada Februari 2024, Bluesky telah tumbuh pesat, mencapai lebih dari 15 juta pengguna pada pertengahan November 2024.
Lonjakan pengguna ini menunjukkan ketidakpuasan yang meningkat terhadap perubahan dan kebijakan di X di bawah kepemilikan Elon Musk. Banyak pengguna, termasuk tokoh politik dan media, mencari alternatif yang menawarkan lingkungan diskusi yang lebih sehat dan terkontrol, yang mereka temukan di Bluesky.
(wep)