Sejumlah institusi masih memasang pandangan bullish terhadap emas. Salah satunya adalah Macquarie Group Ltd.
“Kami masih berpandangan bahwa ada perkembangan akan membuat emas bullish. Saya belum melihat bahwa reli harga emas sudah masuk fase jenuh,” tegas Marcus Garvey, Head of Commodities Strategy di Macquarie, seperti dikutip Bloomberg News.
Citigroup Inc juga memiliki pandangan serupa. Max Layton, Analis Citigroup, melihat kini emas tidak hanya diburu oleh bank sentral atau korporasi, tetapi juga rumah tangga.
“Ada banyak bukti bahwa bank sentral dan orang-orang kaya membeli emas dalam 12-18 bulan terakhir sebagai lindung nilai terhadap risiko di pasar keuangan. Namun rumah tangga belum terlalu besar, dan mereka kemungkinan akan mulai melakukannya,” jelas Layton.
Pandangan serupa juga dimiliki oleh Bank of America Corp. Michael Widmer, Head of Metals Research di Bank of America, memperkirakan harga emas mungkin akan mengalami koreksi dalam waktu dekat karena investor tentu ingin mencairkan keuntungan.
“Namu dalam jangka panjang, harga emas masih bisa naik sampai US$ 3.500/troy ons,” ujar Widmer.
(aji)