Namun, lonjakan laba bersih yang drastis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor di luar kinerja inti. Beban nilai instrumen keuangan WTON turun drastis 92,35%, dari Rp28,24 miliar pada 2023 menjadi hanya Rp2,16 miliar pada 2024.
Penurunan beban ini berkontribusi besar terhadap peningkatan laba bersih.
Selain itu, WTON mencatat laba atas penjualan aset tetap sebesar Rp1,48 miliar pada 2024, sementara tahun sebelumnya nihil. Keberadaan pos ini menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan laba.
Di sisi lain, perseroan juga mendapat keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp510 juta, melonjak 121,74% dibandingkan Rp230 juta pada 2023.
Beban bunga yang turun signifikan 41,58% menjadi Rp36,78 miliar dari Rp62,96 miliar turut membantu kenaikan laba.
(dhf)