Saat harga minyak kedelai lebih murah, maka insentif untuk menggunakan CPO akan berkurang. Sebab, kedua komoditas ini bersifat saling menggantikan.
Adapun dari sisi permintaan, AmSpec Agri memperkirakan ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-20 Maret turun 5% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Kemudian Intertek Testing Services memperkirakan ekspor produk minyak sawit Negeri Harimau Malaya pada periode tersebut melemah 14,2%.

Analisis Teknikal
Lalu bagaimana ‘ramalan’ harga CPO untuk hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih tersangkut di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Lalu indikator Stochastic RSI ada di 23. Berada di posisi jual (short) yang lumayan kuat.
Namun dengan koreksi 2 minggu berturut-turut, sebenarnya harga CPO berpeluang bangkit. Target resisten ada di MYR 4.476/ton yang adalah Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di MYR 4.498/ton berpotensi menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support ada di MYR 4.343/ton. Penembusan di titik ini berisiko menjatuhkan harga CPO ke arah MYR 4.309/ton.
(aji)