Logo Bloomberg Technoz

Risiko Investasi RI Naik 17%, Rupiah Masih Dibayangi 'Outflows'

Tim Riset Bloomberg Technoz
24 March 2025 07:20

Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih terbebani berbagai sentimen negatif yang potensial melemahkan, terutama dari pasar domestik. Arus jual investor asing yang berlanjut di pasar saham menyusul peningkatan risiko investasi yang melejit kian tinggi, akan membuat pamor rupiah cenderung muram.

Melihat pergerakan rupiah di pasar offshore, pada penutupan pekan lalu, rupiah NonDeliverable Forward (NDF) di pasar New York ditutup melemah 0,23% di level Rp16.540/US$. Pada Senin pagi ini ketika pasar Asia mulai dibuka, rupiah NDF bergerak stabil di kisaran Rp16.535/US$. Sedangkan indeks dolar AS yang pekan lalu sudah menguat 0,36% pagi ini dibuka menguat di 104,11.

Level rupiah forward pagi ini masih lebih lemah dibandingkan posisi penutupan rupiah pada perdagangan Jumat pekan lalu, yakni di Rp16.500/US$. Hal itu mengisyaratkan potensi pelemahan rupiah hari ini masih terbuka terlebih bila tekanan jual di pasar saham oleh investor asing semakin masif.

Sebagai gambaran, sepanjang pekan lalu rupiah tergerus 0,91%, menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia. Pada pekan lalu, investor asing membukukan net sell senilai US$ 432,1 juta atau sekitar Rp7,13 triliun.

Itu menjadi nilai penjualan saham oleh pemodal global yang terbesar di Asia pekan lalu, setelah Jepang da Taiwan. Sementara di pasar surat utang, asing masih membukukan net buy senilai Rp6,34 triliun selama empat hari perdagangan pekan lalu.