Simar Khanna dan Yvonne Yue Li - Bloomberg News
Bloomberg, Konferensi Financial Times Commodities Global Summit dimulai pekan ini di Swiss, membahas transisi energi serta komoditas penting mulai dari minyak hingga mineral. Sementara itu, produsen Jerman turut mempertimbangkan rencana penyimpanan gas di Eropa. Dan bagi pecinta kopi, harga minuman ini tampaknya belum akan turun dalam waktu dekat.
Berikut lima tren utama di pasar komoditas global yang patut diperhatikan:
Mineral Kritis
Mineral kritis memainkan peran penting dalam transisi energi bersih, dan persaingan untuk mendapatkannya semakin ketat. Presiden AS Donald Trump bahkan menggunakan undang-undang darurat perang untuk mempercepat produksi mineral ini. China, sebagai pemimpin utama dalam ekstraksi mineral kritis, mulai membatasi ekspor sebagai respons terhadap tarif perdagangan AS. Sementara itu, negara-negara lain yang ingin memperkuat cadangan mineral harus menghadapi tantangan besar dalam proses ekstraksi dan pemurnian sebelum mineral tersebut bisa digunakan.

Kopi
"Roaster mengalami kesulitan," ujar Thiago Cazarini, seorang broker di wilayah penghasil kopi terbesar di Brasil. Produsen kopi yang biasanya menggunakan pasar berjangka untuk melindungi diri dari fluktuasi harga justru memilih menunda pembelian tahun lalu, dengan harapan bisa mendapatkan harga yang lebih murah. Namun, pasokan tetap ketat dan harga terus meningkat. Konsumen kopi kemungkinan akan merasakan dampaknya saat membayar di kasir.

Tembaga
Harga tembaga mendekati rekor tertinggi di New York, setelah menembus US$10.000 per ton di London Metal Exchange—level tertinggi sejak Oktober lalu. Tembaga, yang digunakan dalam kabel listrik, perpipaan, dan mesin industri, masuk ke pasar AS dalam jumlah besar setelah pemerintah Trump memberi sinyal kemungkinan penerapan tarif pada logam berwarna ini. Para pedagang melihat peluang besar dalam perdagangan arbitrase, sementara investor optimistis bahwa harga akan tetap tinggi.

Minyak
Industri minyak AS, yang kini menjadi yang terbesar di dunia, telah mengalami transformasi besar dalam dua dekade terakhir, berkat revolusi minyak serpih (shale oil). Pada pertengahan 2000-an, AS masih mengimpor hingga 14 juta barel per hari minyak mentah dan bahan bakar olahan. Kini, AS justru menjadi eksportir utama ke pasar global. Data terbaru menunjukkan bahwa ekspor minyak AS mencapai rekor tertinggi, melampaui jumlah yang diimpornya.

Penyimpanan Gas
Persediaan gas di Eropa menjadi perhatian utama setelah musim dingin yang panjang menyebabkan cadangan menipis. Uni Eropa mewajibkan fasilitas penyimpanan gas diisi hingga 90% kapasitas pada 1 November untuk memastikan ketersediaan selama musim yang membutuhkan pemanas. Namun, beberapa negara—termasuk Jerman, ekonomi terbesar ketiga di dunia—berupaya menurunkan target tersebut. Lobi industri di Jerman juga mendukung langkah ini, dengan alasan harga energi yang terlalu tinggi.

(bbn)