Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Domestik (PDB) per kapita Indonesia pada 2022 adalah sebesar US$4.789,9 atau sekitar Rp71 juta. Artinya, pendapatan rata-rata setiap penduduk di Indonesia mencapai Rp5,9 juta per bulan. Bagaimana perbandingannya dengan harga tiket Coldplay?
Mari mengelompokkan strata tiket konser Coldplay menjadi tiga.
Strata bawah mulai Rp800.000 hingga Rp2,5 juta. Harga itu setara dengan 13,5% hingga 42,4% dari pendapatan rata-rata orang Indonesia dalam sebulan.
Harga tiket Coldplay strata menengah mulai Rp3,25 juta hingga Rp4 juta, itu setara dengan 55% hingga 67,8% dari nilai pendapatan rata-rata orang Indonesia per bulan.
Sedangkan strata atas tiket konser Coldplay adalah Rp5 juta hingga Rp11 juta per tiket. Harga tiket tersebut setara dengan 84,7% hingga 186,4% dari pendapatan rata-rata bulanan orang Indonesia.
Dengan harga tiket sebesar itu, wajar bila kelompok atas dan mungkin menengah atas (middle-up) yang bisa mengakses konser musik paling ditunggu itu. Anda yang bisa membeli tiket konser Coldplay? Selamat, Anda tergolong kelas atas di Indonesia.
2. Mayoritas Masyarakat Masih Menuju Kelas Menengah
Mengacu pada definisi World Bank, kelas menengah di Indonesia adalah mereka yang memiliki pengeluaran mulai Rp1,2 juta hingga Rp6 juta per orang per bulan. Jumlahnya di Indonesia diperkirakan sekitar 53,6 juta orang atau setara 20,5% dari total populasi.
Adapun kelas atas yakni mereka yang mencatat pengeluaran bulanan di atas Rp6 juta jumlahnya baru 3,1 juta orang di Indonesia.
Dalam 20 tahun terakhir hingga 2014, menurut World Bank, tercatat ada yang kelas aspiring middle class.
Ini adalah kelompok masyarakat yang baru keluar dari garis kemiskinan dan garis rentan miskin dan tengah menuju kelas menengah. Jumlahnya mayoritas di Indonesia mencapai 115 juta orang atau sekitar 44% dari total populasi di negeri khatulistiwa ini.
Baca juga: Jokowi dan Misi Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Kelompok aspiring middle class ini memiliki pengeluaran antara Rp532.000 hingga Rp1,2 juta per orang per bulan.
Jadi, bila Anda tidak bisa ikut gempita konser Coldplay karena alasan finansial, jangan kecil hati. Banyak temannya.
3. Sumbangan Kelas Menengah dan Atas
Perekonomian Indonesia menghadapi tantangan tak kecil tahun ini dengan perlambatan ekonomi global yang masih merasakan dampak dari tren inflasi dan bunga tinggi, buntut dari krisis geopolitik dan disrupsi rantai pasok global.
Indonesia sempat menikmati rezeki runtuh dari kenaikan harga komoditas menyusul invasi Rusia ke Ukraina. Akan tetapi, tahun ini windfall komoditas itu sudah semakin kecil.
Indonesia perlu menggenjot konsumsi domestik agar laju ekonomi tahun ini bisa tangguh sesuai harapan. Masalahnya, laju konsumsi domestik sejauh ini masih belum sepenuhnya bangkit.
Pada kuartal I-2023, konsumsi domestik baru tumbuh 4,54%, masih di bawah pertumbuhan sebelum pandemi. Perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Kelas menengah dan atas yang menjadi motor utama konsumsi, sekali lagi diharapkan perannya untuk menyumbang pertumbuhan, salah satunya melalui belanja hiburan dengan menghadiri berbagai konser musik dan pertunjukan.
Baca juga: Mengapa War Ticket Konser Coldplay Bagus untuk Pertumbuhan Ekonomi?
Nilai ekonomi yang berputar di sekitar gelar konser Coldplay diprediksi mencapai lebih dari Rp200 miliar dengan multiplier effect menyebar mulai dari bisnis hotel, makanan dan minuman, hingga tiket pesawat/kereta api mengingat banyak juga penggemar Coldplay dari berbagai daerah datang ke Jakarta pada November nanti.
(rui)