Gejolak Tarif AS dan Politik Turki Bayangi Bursa Saham Asia
News
24 March 2025 06:30

Matthew Burgess - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa Asia diperkirakan akan dibuka dengan sikap waspada pada awal pekan ini, karena para investor menghadapi risiko geopolitik serta spekulasi bahwa tarif perdagangan baru yang direncanakan oleh Donald Trump mungkin akan lebih lunak dari yang diperkirakan.
Kontrak berjangka saham di Australia, Jepang, dan China daratan menunjukkan potensi pelemahan saat pasar kembali dibuka pada Senin (24/03/2025), sementara kontrak di Hong Kong mengindikasikan adanya peluang kenaikan. Sementara itu, kontrak berjangka AS naik dalam perdagangan awal sesi Asia, setelah indeks saham AS ditutup sedikit lebih tinggi pada Jumat (21/03/2025) di tengah lonjakan transaksi akibat berakhirnya opsi perdagangan. Dolar AS stabil terhadap mata uang utama pada awal perdagangan Senin.
Kehati-hatian di pasar ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari gejolak politik di Turki hingga indikasi bahwa tarif baru AS yang dijadwalkan berlaku pada 2 April akan lebih spesifik dibandingkan kebijakan perdagangan luas yang sebelumnya diisyaratkan oleh Trump.
"Saat pasar keuangan mengalami tekanan dan ketidakpastian meningkat, para pelaku pasar bertanya-tanya apakah saatnya bersiap menghadapi badai volatilitas yang akan mengguncang pasar," ujar Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone Group di Melbourne. "Namun, banyak yang juga melihat kemungkinan bahwa ketidakpastian ini hanya akan menjadi kegaduhan besar tanpa dampak yang signifikan."
