Donny mengajak para pelaku usaha untuk melihat lebih jauh dari sekadar tren viral. Ia membagi tiga fase pertumbuhan brand: viralitas, keberlanjutan (habit), dan akhirnya menjadi bagian dari budaya (culture). "Banyak brand hanya berhenti di fase viral... kunci sukses adalah bisa rebound dan masuk ke fase kedua dan ketiga," jelasnya.

Ketika ditanya tentang tantangan utama yang dihadapi brand lokal untuk bisa go global, Donny menjawab lugas, "Mindset." Menurutnya, banyak pengusaha terlalu fokus pada hasil jangka pendek. "Kalau mindset-nya dari awal hanya untuk short term, ya you will never go," ujarnya.

Ia mengibaratkan target jangka panjang seperti olahraga. "Kalau target kita 100 push-up dan gagal, paling tidak dapat 90. Tapi kalau target dari awal 50, ya paling cuma dapat 45," katanya sambil tersenyum.

Kunci lainnya adalah menjaga kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa. "Kita harus punya healthy body, healthy mind, healthy soul," ungkapnya. Ia menyebut rutinitas seperti olahraga, ice bath, dan pelayanan di gereja sebagai bagian dari usahanya menjaga keseimbangan tersebut.

Menutup perbincangan, Donny menegaskan bahwa membangun brand tidak cukup hanya dengan produk bagus. Harus ada nilai, keberlanjutan, dan keberanian untuk berubah. "Kita enggak hanya pengin brand kita dikenal, tapi jadi culture... dan membawa DNA Indonesia ke dunia," pungkasnya.

Saksikan kisah lengkap dan inspiratif ini di Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark, eksklusif di www.bloombergtechnoz.com.

(btp)