Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, pergerakan bursa Asia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain perilisan data ekonomi Tiongkok di mana data harga penjualan rumah baru turun sebesar 0,2% pada April serta perilisan data PDB Jepang yang tumbuh sebesar 0,4% pada kuartal I-2023.
“Selain itu, pelaku pasar juga menantikan perkembangan negosiasi plafon utang AS,” jelasnya.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,2% ke 6.663 disertai dengan meningkatnya volume penjualan, namun koreksi dari IHSG masih tertahan oleh Lower Band. Dapat diwaspadai area support terdekatnya di 6.657.
“Namun, pada skenario terbaiknya, selama masih mampu bertahan di atas 6.657, maka terdapat peluang IHSG menguat untuk uji rentang area 6.751 - 6.820 terlebih dahulu,” dikutip dari riset yang diterbitkan oleh Herditya pada Jumat (19/5/2023).
Herditya merekomendasikan saham-saham berikut, BUMI, INKP, MEDC, dan PNLF.
Analis CGS-CIMB Sekuritas memaparkan, pada perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah. Dengan investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp72 miliar di reguler market.
Melihat hal tersebut, CGS-CIMB memperkirakan IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat pada hari ini, dengan resistance 6.700 - 6.723, dan support 6.650 - 6.630 Dengan saham rekomendasinya ialah SCMA, BUKA, ITMG, BIRD, MEDC dan MYOR.
(fad)