Ketegangan meningkat selama seminggu terakhir setelah Imamoglu ditahan atas tuduhan korupsi dan terorisme.
Setelah dua kali mengalahkan calon Presiden Erdogan dalam Pemilu lokal, Imamoglu dipandang sebagai pesaing paling kuat, jika Erdogan memutuskan untuk mencalonkan diri lagi. Pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan pada tahun 2028.

Gejolak Pasar
Pasar menjadi gelisah atas perkembangan ini dan aset-aset Turki membukukan beberapa penurunan terbesar di dunia setelah Imamoglu ditahan.
Wali kota, yang memimpin kota berpenduduk sekitar 16 juta jiwa, ini akan mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden pada pemilihan pendahuluan partainya pada Minggu.
Dia telah membantah tuduhan-tuduhan tersebut, mengatakan bahwa tudingan tersebut bermotif politik. Pemerintah Erdogan mengatakan mereka tidak punya wewenang dalam penyelidikan yudisial yang menargetkan sang wali kota.
Pada Sabtu (22/3/2025), Imamoglu dipindahkan ke gedung pengadilan untuk menunggu keputusan apakah ia akan ditahan secara resmi.
Penahanannya memicu gelombang protes di seluruh Istanbul dan kota-kota besar lainnya, termasuk ibu kota Ankara dan Provinsi Izmir bagian barat.
Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya mengatakan bahwa lebih dari 300 orang telah ditahan dalam protes-protes nasional tersebut.
Presiden Erdogan pada Sabtu kembali memperingatkan Partai Rakyat Republik pimpinan Imamoglu bahwa demonstrasi tidak akan ditoleransi.
"Saya ingin mengingatkan kembali bahwa aksi turun ke jalan, membawa serta organisasi-organisasi sayap kiri dan para pengacau, menggoyangkan jari untuk melawan kehendak nasional telah berlalu," kata Erdogan dalam komentarnya yang disiarkan di televisi.
(bbn)