“Aplikasi khusus EV menjadi alat bantu vital, memberikan informasi real-time tentang lokasi, ketersediaan, dan jenis SPKLU,” kata Yannes.
2. Gaya Mengemudi Mempengaruhi Kekuatan Baterai
Yannes menjelaskan bahwa gaya mengemudi pada kendaraan EV akan menentukan efisiensi daya baterai, jika gaya mengemudi terbilang agresif dengan kerap memacu kendaraan di atas 90 km/jam maka akan menguras baterai cukup signifikan, dibandingkan mengemudi sesuai dengan anjuran kecepatan di jalan tol.
3. Manfaatkan Fitur Regenerative Braking
Yannes juga mengimbau agar para pemudik memanfaatkan fitur regenerative braking pada kendaraan yang memiliki sistem pengereman tersebut. Regenerative braking sendiri merupakan sistem pengeraman yang mengubah energi kinetik kendaraan saat pengereman menjadi energi listrik yang dapat disimpan kembali ke baterai.
“Sebaiknya memanfaatkan itu untuk mengisi ulang baterai saat deselerasi,” tegas dia.
4. Segera Cari SPKLU Ketika Baterai di bawah 40%
Dirinya menyarankan agar pemudik segera mencari SPKLU terdekat ketika kendaraan listrik yang dikendarai memiliki baterai dibawah 30% - 40%, utamanya ketika jarak ke tujuan masih terbilang jauh.
“Ini penting karena proses pengisian daya EV umumnya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pengisian bensin pada mobil ICE,” ungkapannya.
Dirinya juga menyarankan agar pemudik membawa pengisi daya portabel sebagai cadangan, terutama jika melintasi daerah yang minim infrastruktur SPKLU. Menurut Yannes, charger portable dapat menjadi penyelamat untuk mencapai SPKLU terdekat ketika kondisi darurat.
“Lalu, pastikan pengisian daya penuh sebelum berangkat dan pemanfaatan SPKLU cepat (DC) di jalan tol dapat menghemat waktu dan mengurangi kecemasan,” ungkap dia.
5. Pengecekan Kondisi Kendaraan dan Fisik Pengemudi
Yannes juga menegaskan bahwa kendaraan EV tetap butuh pemeriksaan menyeluruh sebelum menempuh perjalan jauh. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan menurutnya yakni, tekanan ban, sistem rem, lampu-lampu, hingga sistem wiper.
“Jangan lupa bawa ban cadangan atau alat bantu tambal praktis dan pompa elektrik untuk ban, dongkrak, segitiga pengaman, dan kotak P3K,” ungkapnya.
Terakhir, Yannes juga mengingatkan agar para pemudik pengguna EV untuk selalu memastikan kondisinya ketika melakukan perjalanan jauh. Istirahat setiap 2-3 jam perjalanan, menurutnya menjadi langkah antisipatif yang penting untuk menjaga keselamatan.
“Jangan lupa komunikasi dengan keluarga atau teman tentang rute dan perkiraan waktu tiba memberikan ketenangan pada keluarga, antisipasi kemacetan dengan mengaktifkan apps, terakhir jangan pernah melibas genangan air pada jalan tol saat terjadi hujan lebat untuk menghindari potensi terjadinya aquaplaning,” pungkas Yannes.
(ain)