"Sehingga pada saat siaga Idulfitri nanti itu tidak akan ada pemeliharaan-pemeliharaan pembangkit, sehingga siap untuk beroperasi," ujarnya.
Adapun, masa siaga Idulfitri yang ditetapkan oleh PT PLN sejak 17 Maret hingga 11 April 2025.
Dia menegaskan selama periode tersebut pembangkit harus terus beroperasi dan tidak boleh ada kegiatan pemeliharaan yang mengganggu sistem ketenagalistrikan.
Adi menjelaskan sebanyak 69.000 personel telah disiagakan, baik personel PT PLN maupun personel yang tergabung oleh mitra perusahaan. Tak hanya itu, puluhan ribu personel itu bakal bersiaga 24 jam yang dibagi per shift, mulai dari pagi, siang, serta malam.
Di sisi lain, terdapat 1.839 genset dan 636 Uninterruptible Power Supply (UPS) yang disiagakan pada sejumlah titik untuk menjaga keamanan sistem kelistrikan pada Lebaran 2025.
"Genset kami siapkan, UPS, gardu-gardu bergerak apabila ada trafo kami yang mengalami kerusakan itu tidak perlu menunggu lama untuk mengganti trafonya, tetapi trafo itu datang untuk kemudian langsung di-connect, sehingga harapan kami masyarakat tidak mengalami padam yang terlalu lama," ucap Adi.
Selanjutnya, terdapat sejumlah moda untuk menjaga keamanan listrik nasional. Mulai dari 1.276 mobil gardu bergerak, 348 truk crane, 4.755 mobil operasional, serta 4.250 motor operasional.
"Crane, kemudian mobil-mobil operasional, sepeda motor dan sebagainya ini mungkin sama dengan Pertamina juga di seluruh unit kami, kami siapkan," imbuhnya.
(mfd/wdh)