Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg  Technoz, Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan rapat antara Presiden Prabowo Subianto dengan bank-bank pelat merah pada Jumat (21/3/2025) secara garis besar adalah membahas inklusi keuangan.

Mahendra mengatakan inklusi keuangan ini termasuk kepemilikan rekening bank untuk penyaluran program pemerintah, seperti penyaluran bantuan sosial (bansos) secara langsung ke penerima.

"[Program] keseluruhan, buat bansos, subsidi. Program sosial lain itu dipastikan bisa langsung ke pihak yang dituju dengan melalui proses di rekening masing masing," ujar Mahendra saat ditemui di kompleks Istana Negara, Jumat (21/3/2025). 

Dimintai konfirmasi secara terpisah di tempat yang sama, Menteri Koordiantor Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Prabowo memberikan tugas kepada BUMN untuk mendorong literasi keuangan untuk meningkatkan capaian yang selama ini ada. 

Airlangga mengatakan, jumlah orang Indonesia yang sudah memiliki fasilitas perbankan mencapai 89%. Namun, literasi keuangan dari segi spasial, beberapa daerah seperti di Halmahera, Maluku Utara kurang baik.

"Maka ke depan [literasi keuangan] didorong lagi terkait dengan pembelajaran agar bisa memanfaatkan rekening dan tahu risiko investasi," ujar Airlangga. 

Berdasarkan pantauan Bloomberg Technoz, beberapa pejabat yang hadir yakni Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo; Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati; Kepala Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar; Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.

Selanjutnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Sosial Saifullah alias Gus Ipul; Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan P. Roeslani; Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Dony Oskaria.

Selain itu, hadir pula Direktur Utama BRI Sunarso; Dirut BTN Nixon Napitupulu; Dirut Mandiri Darmawan Juanidi; Dirut BNI Royke Tumilaar; Kepala PPATK Ivan Yustiavandana; Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

(dov/wdh)

No more pages