Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) mengklaim optimisi hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan baik-baik saja. Hal ini disampaikan meski relasinya dengan mantan partai tempatnya bernaung sebenarnya terus memanas.

"Ya belum [belum bertemu dengan Megawati]. Tapi akan, akan apa ya. Ke depan, saya kira akan baik-baik saja," kata Jokowi di Kantor DPP Partai Nasdem.

Jokowi dulunya adalah kader unggulan PDIP. Partai berlambang kepala banteng tersebut mengusung Jokowi dari Wali Kota Solo ke Pilkada untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012. PDIP kemudian mengusung Jokowi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 dengan hasil kemenangan sebagai presiden dua periode.

Hubungan keduanya sebenarnya penuh dinamika selama 10 tahun terakhir. Akan tetapi, PDIP mulai menyingkirkan Jokowi usai berbeda pilihan pada Pemilu 2024. Pada kontestasi politik tersebut, PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Mereka pun berharap Jokowi sebagai kader turut mendukung dan membantu partai tersebut meraih kemenangan ketiga berturut.

Akan tetapi, Jokowi memiliki strategi dan pilihan politik lain. Dia memberikan dukungan dan bantuan bagi mantan pesaing yang kini menjadi teman yaitu Prabowo Subianto -- ketika itu menjabat Menteri Pertahanan. Keputusan tersebut semakin bulat usai Prabowo menggandeng putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.