Logo Bloomberg Technoz

"Dalam situasi apapun, selalu ada investor yang melihat peluang. Yang penting adalah bagaimana perusahaan membangun fundamental bisnis yang kuat agar tetap menarik di mata investor," katanya.

Dengan keyakinan tersebut, Fore Coffee optimistis IPO yang sedang dijalankan akan menjadi langkah strategis untuk mempercepat ekspansi dan memperkuat posisinya di industri kopi Indonesia.

FORE menargetkan ekspansi besar-besaran dengan membuka 140 outlet baru hingga 2026, didukung oleh dana hasil initial public offering (IPO). 

Perusahaan juga optimistis pendapatan bisa tumbuh hingga 50% pada 2025 seiring dengan ekspansi agresif yang dilakukan.

Direktur Utama Fore Coffee, Vico Lomar, mengatakan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 40% hingga 50% setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

“Kami menargetkan pendapatan kami meningkat sekitar 40% sampai 50% pada 2025,” ujar Vico dalam kesempatan yang sama

Sebagai gambaran, Fore Coffee mencatatkan penjualan sebesar Rp727 miliar dalam sembilan bulan pertama 2024, melonjak 135,27% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang hanya Rp309 miliar.

Fore Coffee akan mengalokasikan sekitar 76% dari dana IPO untuk ekspansi jaringan outlet di berbagai wilayah Indonesia. Perusahaan menargetkan penambahan 72 outlet baru pada 2025 dan total 140 outlet hingga 2026. 

Ekspansi ini akan dilakukan di berbagai kota, termasuk kota tier satu, dua, dan tiga. Beberapa wilayah baru yang akan dimasuki oleh Fore Coffee tahun ini di antaranya Ambon dan Aceh.

“Kami ingin menjangkau lebih banyak konsumen dengan menghadirkan pengalaman menikmati kopi dalam suasana modern dan nyaman. Dalam empat tahun ke depan, kami berencana mengoperasikan hingga 600 outlet kopi secara bertahap,” jelas Vico.

Jenis outlet yang akan dibuka mencakup berbagai format, mulai dari rumah toko (ruko) di pinggir jalan, outlet di pusat perbelanjaan (mall), hingga outlet di transportation hall seperti stasiun kereta api dan bandara. Untuk setiap outlet baru, perusahaan mengalokasikan anggaran sekitar Rp1,3 miliar hingga Rp2 miliar, tergantung pada ukuran dan kapasitasnya.

Fore Coffee akan menawarkan sebanyak 1,88 miliar lembar saham atau setara 21,08% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dalam masa book building yang berlangsung pada 19–21 Maret 2025, harga saham ditetapkan di kisaran Rp160–Rp202 per saham, dengan target dana segar Rp379,8 miliar. 

Masa penawaran umum akan berlangsung pada 26 Maret–9 April 2025, dan perusahaan dijadwalkan resmi melantai di BEI pada 11 April 2025.

(rtd/hps)

No more pages