Deni mengatakan, Moody's menilai profil kredit Indonesia tetap kuat dengan peringkat Baa2, didukung oleh ketahanan ekonomi yang berkelanjutan. Faktor struktural seperti sumber daya alam yang melimpah dan demografi yang kuat menjadi pilar utama yang mendukung stabilitas ekonomi Indonesia.
Moody’s mencatat beban utang Indonesia diperkirakan tetap stabil dan pada tingkat yang relatif rendah jika dibandingkan dengan ukuran ekonominya dan negara peers. Meskipun terdapat tantangan dalam kondisi fiskal yang lebih luas, terutama dalam hal masih belum optimalnya basis pendapatan negara, situasi ini diyakini Moody’s masih terkelola dengan baik.
"Kami sangat mengapresiasi penilaian yang diberikan oleh Moody's. Ini mencerminkan upaya keras Pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan fiskal. Pemerintah akan terus berkomitmen untuk memperkuat fondasi ekonomi Indonesia dan memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati, menanggapi hasil laporan dari Moody’s.
Moody's juga mencatat, terdapat potensi untuk meningkatkan peringkat jika upaya berkelanjutan Indonesia untuk memperluas ukuran dan daya saing sektor manufaktur dan komoditas berhasil.
“Pemerintah bersama Bank Indonesia senantiasa memperhatikan berbagai dinamika dan risiko global yang terjadi, sekaligus terus berupaya dalam menjaga daya beli masyarakat, mengendalikan inflasi, menjaga nilai tukar Rupiah serta mempertahankan momentum pemulihan ekonomi,” ujarnya.
(lav)