Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam segmen lainnya, diskusi semakin dalam saat menyentuh topik kesehatan mental, fenomena childfree, hingga tantangan generasi muda dalam menghadapi tekanan sosial. Yenny Wahid dengan jujur membagikan pengalaman personalnya menghadapi kecemasan.

"Saya juga sering cemas, kok. Saya juga sering cemas. Tetapi kemudian karena saya orang yang dibesarkan dalam lingkup agama, maka saya punya mekanisme pertahanan diri saya adalah melalui agama," ungkapnya.

Yenny menambahkan, "Doa saya paling biasanya cuma satu, yang paling utama adalah, 'Ya Tuhan, tuntunlah langkah.'" Ia menyebut bahwa dzikir dan keimanan menjadi perisai utama dalam menghadapi hidup modern yang serba cepat dan menuntut.

Fenomena tekanan hidup bagi generasi muda juga menjadi sorotan. "Ekspektasinya juga besar. Ekspektasi generasi dia kasihan, loh. Harus sukses 30 before 30, under 30 harus sudah sukses, harus jadi milioner sebelum usia 40 tahun," kata Yenny.

Dalam perbincangan bersama Sisi dan Winda, terungkap bahwa tekanan dari orang tua, lingkungan sosial, hingga media sosial menjadi sumber utama kecemasan. "Pressurenya terlalu tinggi ya... Jadi harus benar-benar berbeda pendekatannya dengan generasi yang di atasnya," jelas Yenny.

Ia lalu menegaskan pentingnya membangun kebiasaan sehat, baik fisik maupun spiritual. "Habit adalah kuncinya... saya sering nulis dalam jurnal... saya bersyukur bahwa saya dikaruniai keluarga yang sehat, bahwa anak-anak happy."

Tak hanya membahas psikologi dan spiritualitas, Yenny juga menyoroti peran perempuan dalam sejarah Islam, menepis narasi patriarkis yang kerap membatasi kiprah perempuan di ruang publik. "Perempuan pertama yang mendirikan institusi pendidikan di dunia adalah seorang Muslimah, Fatimah Al-Fihri dari Maroko. Dari uangnya dia mendirikan universitas pertama di sana."

Ia juga menyinggung Sayidah Khadijah, istri Nabi Muhammad, sebagai contoh nyata kepemimpinan perempuan. "Sayidah Khadijah itu lady boss zaman sekarang. Beliau punya perusahaan, beliau CEO, bahkan beliau yang melamar Rasulullah. Nggak ada masalah. Jangan takut harga diri hilang."

Yenny pun menekankan bahwa Islam tidak membatasi perempuan untuk aktif dan memimpin. "Dalam sejarah Islam, perempuan itu tidak dinafikan untuk bisa berkontribusi di masyarakat, bahkan mimpin perang."

Terakhir, ia mengajak generasi muda untuk hidup tidak hanya demi diri sendiri, tapi juga demi memberi manfaat bagi orang lain. "Makin kita nolong orang lain, makin kita akan bahagia. Semakin hidup kita punya manfaat bagi orang lain, saya jamin 1000% pasti kamu akan lebih bahagia."

Jangan lewatkan kesempatan untuk mendapatkan wawasan mendalam mengenai jejak pemimpin perempuan dalam Islam dan relevansinya di era modern. Saksikan episode terbaru "Bloomberg Technoz Podcast - Ramadan Spark" hanya di www.bloombergtechnoz.com.


(btp)

No more pages