BSI juga meminta agar para nasabah segera menghubungi BSI call di nomor 14040 apabila menemukan hal-hal mencurigakan.
Corporate Secretary BSI, Gunawan Arif Hartoyo membenarkan, pesan broadcast yang dikirim melalui Whatsapp tersebut pun resmi dari BSI.
Pesan tersebut merupakan bagian edukasi kepada para nasabah BSI supaya mengganri Password atau Pin secara berkala.
"Itu reminder saja kepada nasabah untuk secara berkala mengganti password dan sandi," kata Gunawan kepada Bloomberg Technoz, Kamis (18/5/2023).
Karena ini hanya sekedar edukasi maka Gunawan mengatakan, pesan tersebut hanya berupa himbauan sehingga tidak diwajibkan para pengguna BSI mengganti password dan sandinya.
Tetapi agar lebih aman dalam bertransaksi pihak BSI pun menyarankan untuk nasabah melalukan penggantian password dan pin untuk keamanan dan kenyamanan. "Tujuannya, untuk kemanan dan kenyamanan nasabah. Ini kan edukasi, jadi sifatnya himbauan," lanjutnya.
Sebelumnya sistem IT Bank BSI sempat lumpuh pada 8 Mei 2023 akibat serangan hacker. Pasca serangan, grup hacker kriminal LockBit mengaku bertanggungjawab dan mengancam BSI akan menyebarkan data internal BSI yang telah mereka kuasai.
Data tersebut kemudian dipublikasikan oleh LockBit pada 15 Mei lalu karena negosiasi dengan BSI tidak mencapai titik temu. LockBit dikabarkan meminta tebusan US$20 juta atau sekitar Rp295 miliar agar data Bank BSI yang mereka kuasai tidak disebarluaskan.
(sda/dba)