Bloomberg Technoz, Jakarta - Inggris telah memperbarui peringatan perjalanan bagi warganya yang hendak bepergian ke Amerika Serikat. Dalam revisi terbaru, pemerintah menambahkan peringatan bahwa siapa pun yang melanggar aturan masuk ke negara tersebut dapat menghadapi penangkapan atau penahanan.
Sejak menjabat pada 20 Januari, Presiden AS Donald Trump telah mengeluarkan sejumlah perintah eksekutif terkait imigrasi yang menekankan kebijakan perbatasan yang lebih ketat, pemeriksaan visa yang lebih ketat, serta tindakan tegas terhadap imigran tanpa dokumen di Amerika Serikat.
Pada Rabu (19/03/2025), Jerman juga memperbarui peringatan perjalanannya ke AS, menekankan bahwa visa atau izin masuk tidak menjamin seseorang dapat melintas perbatasan. Langkah ini diambil setelah beberapa warga Jerman mengalami penahanan di perbatasan.
Dalam pedoman perjalanan terbaru yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Inggris, dikutip dari Reuters, dikatakan "Anda harus mematuhi semua ketentuan masuk, visa, dan persyaratan lainnya. Otoritas di AS menetapkan dan menegakkan aturan masuk dengan ketat. Anda dapat dikenakan penangkapan atau penahanan jika melanggar aturan."
Versi arsip situs web yang sama menunjukkan bahwa pada awal Februari, panduan tersebut hanya menyebutkan, "Otoritas di AS menetapkan dan menegakkan aturan masuk."
Kementerian Luar Negeri menolak berkomentar mengenai alasan revisi ini atau memastikan kapan tepatnya perubahan dilakukan. Namun, mereka menyatakan bahwa peringatan perjalanan bertujuan membantu warga dalam mengambil keputusan dan selalu diperbarui sesuai kebutuhan.
Sebelumnya, laporan media menyebutkan bahwa seorang wanita asal Inggris ditahan selama lebih dari 10 hari di perbatasan AS akibat dugaan pelanggaran ketentuan visanya. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri mengonfirmasi bahwa mereka telah memberikan bantuan kepada warga yang ditahan.
Wanita tersebut kini telah kembali ke Inggris, sebagaimana dilaporkan oleh media lokal.
(del)