Sebelum Tokyo, ada beberapa negara Asia lain yang sudah mengalami cuaca panas ekstrim tersebut salah satunya, adalah Vietnam. Suhu panas di Vietman jauh lebih tinggi dibanding yang terjadi di Jepang.
Pada Sabtu, (6/5/2023) lalu, suhu di Provinsi Thanh Hoa Vietman mencapai 44,1 derajat celcius (111,4F). Karena cuaca panas yang ekstrim tersebut membuat perusahaan listrik di negara Vietnam yakni Electricity Group memperingatkan tentang adanya risiko kekurangan listrik.
Negara Asia lain yang juga mengalami cuaca panas ekstrim ada Filipina. Filipina menetapkan cuaca panas ekstrim dan dianggap bahaya adalah antara 41 derajat celcius hingga 51 derajat celcius.
Ternyata ada sebanyak delapan wilayah di Filipina yang sudah masuk dalam kategori bahaya. Karena cuaca panas ekstrim tersebutlah yang membuat Pemerintah Lokal kota Quezon di Filipina berusaha mempersingkat kegiatan sekolah.
Pemerintah lokal Kota Quezon mengatakan kelas yang dipersingkat akan dimulai dari pukul 06.00 hingga 10.30 untuk kelompok pagi dan pukul 14.00. sampai 6:30 sore. untuk kelompok sore.
“Prioritas utama kami akan selalu menjadi kesejahteraan anak-anak kami,” kata Walikota Quezon City Joy Belmonte dalam sebuah pernyataan. “Karena panas musim panas terlalu berat untuk ditanggung, terutama di ruang kelas, kami menyambut penerapan periode kelas campuran, modular, atau singkat untuk sekolah umum," ungkapnya.
Suhu udara Singapura juga sempat tercatat mencapai 37 derajat celcius atau setara 98,6 derajat farenheit, pada Sabtu (13/5/2023). Bahkan, Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura pada laman Facebook menyebutkan, suhu udara di Ang Mo Kio, pusat kota Singapura menyamai rekor yang terjadi 40 tahun lalu.
Tak hanya negara Asia, beberapa negara di benua Eropa juga mengalami cuaca panas yang ekstrim pada bulan ini seperti Spanyol dan Portugal.
Pada akhir bulan April, suhu Spanyol dan Protugal hampir mendekati 40 derajat celcius. Menurut sebuah laporan dari badan observasi Bumi Uni Eropa Copernicus, bulan April tahun ini merupakan April terpanas keempat yang tercatat secara global selama periode 1991 hingga 2020.
(bbn)