Logo Bloomberg Technoz

Optimalkan Bisnis dengan Trade Working Capital


(Dok. HSCB Indonesia)
(Dok. HSCB Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perdagangan di Asia terus mengalami pertumbuhan yang pesat, didorong oleh faktor seperti nearshoring, digitalisasi, dan perubahan geopolitik. Saat ini, perdagangan intraregional telah mencapai 57% dari total perdagangan kawasan, meningkat dari 54% pada tahun 2000, menunjukkan semakin eratnya konektivitas ekonomi di Asia.

China tetap menjadi mitra dagang utama bagi ASEAN dengan kontribusi sebesar 20% terhadap total perdagangan pada tahun 2023. Negara-negara seperti Vietnam dan Indonesia juga memainkan peran penting dalam rantai pasokan global. Selain itu, inovasi di sektor fintech turut mendukung efisiensi layanan keuangan serta pembiayaan perdagangan.

Peran Strategis Indonesia dalam Lanskap Perdagangan Regional

Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki posisi strategis dalam perdagangan regional. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan meningkatnya konsumsi kelas menengah, perusahaan di Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk mengelola arus kas secara efisien guna memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat.

Indonesia juga semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat manufaktur, terutama dalam sektor elektronik, otomotif, dan tekstil. Dalam menghadapi permintaan pasar yang besar, eksportir membutuhkan akses terhadap modal kerja yang memadai guna memenuhi pesanan dalam jumlah besar serta mengatasi tantangan rantai pasokan global. Digitalisasi perbankan dan sistem pembayaran turut berperan dalam mengubah cara bisnis mengelola transaksi keuangan mereka.