Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini bergerak fluktuatif cepat hingga sempat mencatatkan penguatan dan pelemahan yang amat signifikan, akan tetapi saat ini kembali melemah dengan pelemahan 52,51 poin atau drop 0,82% ke level 6.329 pada perdagangan Jumat (21/3/2025) di pukul 9.15 WIB.

Adapun pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka langsung menguat dengan kenaikan 36,71 poin atau setara dengan 0,58% ke level 6.418.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, volume perdagangan tercatat 2,05 miliar saham dengan nilai transaksi Rp2,42 triliun. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 161.146 kali.

Sebanyak 295 saham melemah, dan 132 saham menguat. Sementara, 187 saham tidak bergerak.

Mencermati analisis saham di perdagangan hari ini, Jumat (21/3/2025), BRI Danareksa Sekuritas menilai IHSG masih berada dalam tren Bearish nya, secara trend jangka panjang.

“Saat ini IHSG berpotensi untuk tetap bergerak di area konsolidasi dengan support 6.222 dan resistance 6.463,” sebut riset BRI Danareksa Sekuritas.

Saham-saham pilihan BRI Danareksa Sekuritas untuk perdagangan hari ini adalah SIDO, dan SMIL.

Di sisi yang sama, Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpeluang lanjutkan minor bullish reversal dengan target berikutnya di rentang 6.450–6.470.

Secara teknikal, IHSG lampaui target rebound 6.370 di Kamis kemarin. Bersamaan dengan rebound tersebut, terbentuk pola golden cross di oversold area pada indicator Stochastic RSI.

Akan tetapi, “Risiko pullback pada IHSG masih membayangi di penghujung pekan ini. Pasalnya, sentimen eksternal masih membayangi terutama dari risiko suku bunga tinggi. Gubernur the Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa perang tarif berpotensi menghambat laju penurunan inflasi di 2025. Kondisi ini membatasi ruang pemangkasan suku bunga acuan The Fed,” mengutip tulisan riset Phintraco.

Saham-saham pilihan versi Phintraco meliputi KLBF, JSMR, ASII, TAPG, dan RATU.

Sementara itu, Panin Sekuritas memproyeksikan IHSG akan melemah, “Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan melemah.”

Pelemahan IHSG didorong oleh, risiko staglasi yang meningkat di global, dan tidak adanya stimulus moneter dari China.

“Serta masih berlanjutnya outflow dana asing,” papar Panin Sekuritas.

Pada perdagangan Kamis kemarin, IHSG bergerak di zona hijau. Namun menghadapi uji resistance MA-5 di 6.391, dan ditutup dengan pola candle Shooting Star, yang biasanya merupakan indikasi bahwa trend berpotensi reversal.

“Waspada aksi profit taking,” sebut Panin Sekuritas.

Bersamaan dengan itu support terdekat berada di angka 6.246, disusul support berikutnya di range 5.945–6.034.

Sedangkan, berlanjutnya aksi jual investor asing dan melemahnya indeks di Bursa Wall Street seiring adanya kegelisahan investor terhadap potensi stagflasi Ekonomi AS diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar. 

Sementara itu, maraknya aksi buyback saham pasca keluarnya kebijakan OJK yang membolehkan aksi korporasi tersebut tanpa RUPS dan naiknya beberapa harga komoditas berpeluang menjadi katalis positif untuk IHSG.

“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 6.310–6.240 dan resistance 6.455–6.525,” mengutip riset harian CGS International Sekuritas Indonesia.

(fad/wep)

No more pages