Perusahaan Jerman ini berharap divisi van-nya bisa menyumbangkan margin dua digit hingga 2030. Tahun lalu, margin divisi ini adalah 11,2%. Mereka juga mematok target penjualan kendaraan listrik akan mencapai 20% dari seluruh total penjualan pada 2026; dan lebih dari 50% pada 2030.
Mercedes sendiri bertaruh, tren yang lahir saat pandemi yaitu menghabiskan lebih banyak waktu di alam terbuka akan terus berlanjut. Penjualan barang-barang luar ruangan atau outdoor melonjak selama pandemi. Para konsumen memang menjadi gemar pada aktivitas luar ruangan.
Namun sebuah studi dari McKinsey menyebutkan, tren aktivitas luar ruangan tersebut bisa saja segera berakhir. Konsultan tersebut memperkirakan inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga dan merosotnya kepercayaan konsumen akan membebani penjualan kendaraan rekreasi.
Mercedes juga diprediksi tak akan memiliki pasar mobil listrik luar ruang sendiri. Volkswagen, tahun lalu, meluncurkan ID. Buzz, versi modern dari van kemping klasik tahun 1960-an. Porsche juga pernah merencanakan produksi sebuah van. Meski kemudian, mereka menjual tenda seharga US$5.000 yang bisa ditempelkan pada seri EV Taycan Cross Turismo.
Untuk menarik pelanggan yang lebih muda di Cina dan AS, target pasar utama produk ini, Mercedes rencananya akan menambahkan fitur teknologi tinggi dari sistem operasi MB.OS. Sebuah teknologi yang memungkinkan pengendara melakukan streaming film dan video game di dasbor mobil.
Siapa sangka layar radar pembasmi kejahatan di Mesin Mobil Misteri Scooby Doo akan menjadi kenyataan?
(bbn)